Banda Aceh (ANTARA) - Komisi Independen Pemilihan (KIP/KPU) Provinsi Aceh menyatakan tiga penyelenggara Pemilu 2019 di provinsi ini meninggal dunia dan puluhan lainnya sakit, saat menjalankan tugas.

Ketua Divisi Data dan Informasi KIP Provinsi Aceh Agusni AH yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu, mengatakan penyelenggara pemilu yang meninggal dunia tersebut diduga karena kelelahan dan faktor lainnya.

"Yang meninggal dunia tersebut adalah anggota Linmas, KPPS, dan PPS. Sedangkan yang sakit mencapai 65 orang dan kini dalam perawatan," kata Agusni.

Penyelenggara pemilu di Aceh yang meninggal dunia tersebut, yakni M Isa (47), anggota Linmas, Gampong Jarommah Me, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen.

M Isa meninggal dunia pada Rabu (17/4) pukul 01.00 WIB. Beberapa jam sebelumnya, korban mengalami pusing dan muntah. Kemudian dibawa ke rumah abang kandungnya hingga akhirnya meninggal dunia.

Sebelumnya korban mengikuti pembekalan, membantu membuat tempat pemungutan suara serta ikut apel bersama dan menerima logistik pemilu di TPS tempatnya bertugas.

Penyelenggara pemilu lainnya yang meninggal dunia adalah Munawarsyah (50), Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kampung Tingkem Benyer, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.

"Almarhum meninggal dunia Selasa (16/4) pukul 20.00 WIB atau sehari sebelum pemungutan suara saat menulis dan membagikan Formulir C6 atau surat pemberitahuan kepada pemilih," kata Agusni AH.

Lalu, T Syahril (47), Sekretaris Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Baktiya, Kabupaten Aceh Utara. Almarhum meninggal dunia di rumah sakit setelah beberapa hari dirawat karena kelelahan.

Sedangkan penyelenggara pemilu lainnya yang dirawat karena sakit terdiri 10 orang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), 20 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan 16 orang KPPS.

Para penyelenggara pemilu yang sakit tersebut tersebar di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh Timur, Pidie Jaya, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Aceh Barat, Bireuen, Pidie, Simeulue, Bener Meriah, Aceh Jaya, Aceh Selatan, serta Kota Sabang dan Kota Langsa.

"Penyelenggara pemilu tersebut ada yang sakit karena kelelahan, tensi naik, dan tekanan darah rendah, perut kembung, serta gangguan kesehatan lainnya. Kami juga sudah menyurati KPU RI melaporkan penyelenggara pemilu yang meninggal dunia dan sakit tersebut," kata Agusni AH.