Pemprov Jabar anggarkan Rp500 miliar untuk pariwisata
24 April 2019 18:25 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat membuka Travelmart di kampus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), Jalan Dr. Setiabudi, Kota Bandung, Rabu (24/4/2019). (Dok Humas Pemprov Jabar)
Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan anggaran Rp500 miliar pada 2019 untuk meningkatkan sektor pariwisata dan ada 30 titik pariwisata yang akan direnovasi tahun ini mulai dari danau, air terjun, pantai, hingga wisata kota.
"Anggaran tersebut khusus untuk perbaikan pariwisata," kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (Emil) seusai membuka Travelmart di Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), Jalan Dr Setiabudi, Kota Bandung, Rabu.
Menurut Emil, , pariwisata akan menjadi wajah baru ekonomi di Jawa Barat sebab pariwisata adalah sektor yang paling realistis untuk dikembangkan karena Jabar memiliki potensi alam dan budaya yang sangat besar.
"Kami sudah putuskan bahwa wajah ekonomi Jabar adalah ekonomi pariwisata. Kalau kita mau jadi negara pariwisata terbaik dan terindah di dunia pasti bisa dan sangat memungkinkan karena Tuhan YME sudah memberikan takdir alamnya begitu indah, tinggal peradaban manusianya yang mengolah keindahan ini menjadi kesejahteraan. Inilah alasannya," kata Emil.
Setelah memasang target Jabar sebagai provinsi wisata Indonesia, lanjut Emil, ada tiga langkah strategis yang telah disiapkan Pemprov Jabar, yakni pertama, memperbaiki akses dan infrastruktur ke potensi wisata.
"Jalannya diaspal lagi, infrastruktur lainnya dan promosinya. Kedua, di lokasi pariwisata kita sulap menjadi kualitas berkelas nasional atau dunia," katanya.
Ketiga, yaitu menciptakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Gubernur Emil mengatakan, ada tujuh daerah yang ditargetkan menjadi KEK dan dua di antaranya sudah siap yaitu, KEK Pangandaran dan KEK Cikidang di Kabupaten Sukabumi.
"Inilah tiga strategi yang dalam waktu lima tahun akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi meningkat oleh pariwisata," ujar Emil.
Untuk mewujudkannya, Pemprov Jabar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerja sama dengan banyak pihak termasuk dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dalam pengelolaan pariwisata modern.
"Kami punya keindahannya tapi manajemen belum maksimal maka harus saya tingkatkan. Untuk itu kami bekerja sama dengan STP untuk menjadi penasihat khususnya memberikan strategi bagaimana pengelolaan pariwisata melalui keahlian dan tim akademik dari STP," katanya.
"Anggaran tersebut khusus untuk perbaikan pariwisata," kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (Emil) seusai membuka Travelmart di Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), Jalan Dr Setiabudi, Kota Bandung, Rabu.
Menurut Emil, , pariwisata akan menjadi wajah baru ekonomi di Jawa Barat sebab pariwisata adalah sektor yang paling realistis untuk dikembangkan karena Jabar memiliki potensi alam dan budaya yang sangat besar.
"Kami sudah putuskan bahwa wajah ekonomi Jabar adalah ekonomi pariwisata. Kalau kita mau jadi negara pariwisata terbaik dan terindah di dunia pasti bisa dan sangat memungkinkan karena Tuhan YME sudah memberikan takdir alamnya begitu indah, tinggal peradaban manusianya yang mengolah keindahan ini menjadi kesejahteraan. Inilah alasannya," kata Emil.
Setelah memasang target Jabar sebagai provinsi wisata Indonesia, lanjut Emil, ada tiga langkah strategis yang telah disiapkan Pemprov Jabar, yakni pertama, memperbaiki akses dan infrastruktur ke potensi wisata.
"Jalannya diaspal lagi, infrastruktur lainnya dan promosinya. Kedua, di lokasi pariwisata kita sulap menjadi kualitas berkelas nasional atau dunia," katanya.
Ketiga, yaitu menciptakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Gubernur Emil mengatakan, ada tujuh daerah yang ditargetkan menjadi KEK dan dua di antaranya sudah siap yaitu, KEK Pangandaran dan KEK Cikidang di Kabupaten Sukabumi.
"Inilah tiga strategi yang dalam waktu lima tahun akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi meningkat oleh pariwisata," ujar Emil.
Untuk mewujudkannya, Pemprov Jabar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerja sama dengan banyak pihak termasuk dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dalam pengelolaan pariwisata modern.
"Kami punya keindahannya tapi manajemen belum maksimal maka harus saya tingkatkan. Untuk itu kami bekerja sama dengan STP untuk menjadi penasihat khususnya memberikan strategi bagaimana pengelolaan pariwisata melalui keahlian dan tim akademik dari STP," katanya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: