Jakarta (ANTARA) - The Nature Conservancy (TNC), sebuah organisasi nirlaba di bidang lingkungan internasional berencana mengefektifkan program konservasi laut sebagai upaya menyelamatkan laut di dunia melalui proyek Technology, Entertainment, Design (TED) di Vancouver Kanada dengan harapan memperoleh dana konservasi senilai 1,6 Miliar dolar AS.

Mark Tercek, CEO The Nature Conservancy dalam keterangannya, Rabu, menyebutkan dengan menjalankan blue bonds untuk konservasi laut di 20 negara selama lima tahun ke depan, akan membantu memastikan wilayah perlindungan yang baru menjangkau sekitar 4 juta kilometer persegi (1,5 juta mil persegi) dari habitat laut yang paling kritis, meningkat sekitar 15 persen dari luas lautan yang telah dilindungi saat ini.

Rencana ini dipilih dari antara 1.500 rencana yang ada di The Audacious Project dan telah memperoleh lebih dari 23 juta dolar AS melalui pendanaan dari berbagai donor.

Pendapatan tersebut menyisakan 40 juta dolar AS dari 1,6 miliar dolar AS yang dibutuhkan TNC untuk membuka konservasi laut.

Para ilmuwan memperkirakan, tanpa perbaikan pengelolaan yang berarti, 90 persen terumbu karang akan punah, 80 persen ikan di seluruh dunia telah ditangkap secara berlebihan atau telah dieksploitasi.

Selain itu, kenaikan paras laut dan badai yang semakin kuat mengancam 40 persen populasi di dunia. Ekosistem mangrove dapat menyimpan dan menyerap karbon empat kali lebih banyak dari ekosistem hutan hujan, tapi mangrove menghilang 3 sampai 5 kali lebih cepat dari muka bumi. Padahal, ekosistem mangrove juga menyediakan sumber daya penting dan perlindungan bagi masyarakat pesisir pantai.

Beruntungnya, upaya perlindungan laut mulai berjalan dengan baik. Contohnya adalah Cabo Pulmo di Semenanjung Baja di Meksiko yang telah dijadikan Kawasan konservasi laut, dalam 10 tahun. Wilayah Cabo Pulmo telah kembali memiliki banyak ikan, bahkan jumlahnya meningkat. Namun kondisi seperti ini jarang berhasil karena negara-negara pantai dan kepulauan banyak yang memiliki hutang luar negeri, sehingga mereka tidak mampu membiayai program konservasi alam.

"Masih ada waktu untuk memperbaiki kerusakan lautan di seluruh dunia sebelum kita tidak dapat berbuat apapun lagi," kata Mark Tercek.

"Rencana ini akan membutuhkan sesuatu yang berani untuk mengambil tindakan melindungi laut. Artinya kita harus berpikir di luar cara-cara pendekatan tradisional untuk konservasi laut," ujar Mark lagi.

Untuk menjalankan konservasi laut, TNC memberikan solusi berupa Blue Bonds for Conservation Refinance dan restrukturisasi hutang untuk negara-negara pantai atau kepulauan dalam skala besar.

Inti dari program Blue Bond adalah kesepakatan. Negara pantai atau kepulauan agar berkomitmen dalam melindungi setidaknya 30 persen dari wilayah lautnya yang dekat dengan pantai, termasuk terumbu karang, mangrove, tempat pemijahan ikan, dan habitat serta spesies laut penting lainnya.

Sebagai gantinya, TNC akan membantu merestrukturisasi sebagian dari hutang negara, yang mengarah pada tingkat bunga yang lebih rendah dan periode pembayaran yang lebih lama, dan mendukung pekerjaan konservasi yang sedang berlangsung seperti meningkatkan manajemen perikanan dan mengurangi polusi.

Para ilmuwan TNC kemudian membantu membuat rencana tata ruang laut dengan masukan dari masyarakat setempat, termasuk asosiasi perikanan, bisnis pariwisata, dan pejabat pemerintah. Keterlibatan lokal sangat penting untuk memastikan bahwa rencana tersebut mendukung ekonomi lokal secara berkelanjutan sambil melindungi habitat.

TNC menetapkan dana perwalian untuk membayar daerah perlindungan laut yang baru dan tindakan konservasi lainnya menggunakan tabungan dari restrukturisasi hutang dan dana filantropi. Dana perwalian (tidak berasal dari pemerintah dan sepenuhnya mengendalikan pendanaan) akan digunakan untuk mendukung program pemerintah agar pemerintah dapat terus berkomitmen dalam program konservasi.

"Mencari cara untuk melindungi daratan dan perairan, lalu mendanai perlindungannya, itu adalah cara kerja kami," kata Tercek.

Terkait hal itu Tercek mengatakan TNC telah bekerja dengan banyak negara untuk merancang kawasan perlindungan laut selama 30 tahun dan telah memimpin lebih dari 100 proyek kelautan yang mencakup area; seluas 1,3 juta kilometer persegi di seluruh dunia, dan kami telah mengumpulkan lebih dari 250 juta dolar AS dalam pendanaan untuk mendukung konservasi laut.

TNC telah menguji gagasan Blue Bonds di Seychelles sejak tahun 2012. Saat ini Seychelles berhasil memperluas wilayah perlindungan lautnya hingga mendekati 400 ribu km persegi (154 ribu mil persegi) habitat lautan pada tahun 2020, menjadikan wilayah perairan yang dilindungi sebesar negara Jerman.

“The Nature Conservancy adalah salah satu lembaga pelopor dalam konservasi alam yang menggunakan dana inovatif untuk mendorong rencana perlindungan laut berbasis sains untuk mengembalikan terumbu karang, meningkatkan stok ikan, dan melindungi kehidupan dan mata pencaharian masyarakat,” kata Anna Verghese, Direktur Eksekutif The Audacious Project .

“Kami terinspirasi oleh kepraktisan rencana dan rekam jejak yang luar biasa dari TNC. Dan kami berharap untuk melihat apa yang akan dicapai TNC saat memperluas jangkauannya dengan dukungan yang disalurkan melalui The Audacious Project," ujar Anna.

Saat ini, tujuan TNC adalah menyediakan model Blue Bonds for Conservation di 20 negara selama 5 tahun mendatang. Dengan 40 juta dolar AS dalam pendanaan filantropi di muka, termasuk pendanaan melalui The Audacious Project, dilengkapi dengan kontribusi filantropi di masa depan.

TNC berharap dapat memperluas kapasitasnya untuk segera menjalankan transaksi yang akan membuka aliran pendapatan berkelanjutan sebesar 1,6 miliar dolar AS untuk konservasi laut. TNC memperkirakan hampir 100 negara yang dapat mengembangkan proyek sejenis Blue Bond.

“Setiap dolar yang kami kumpulkan akan menghasilkan dampak 40 kali lipat. Sulit menemukan timbal balik yang lebih baik dari itu," kata Tercek.

Dengan rencana memperkenalkan Blue Bonds ke 20 negara, TNC mengharapkan dapat melindungi lautan seluas 5 juta kilometer persegi (2 juta mil persegi), melindungi 13 persen terumbu karang dunia, dan memberi manfaat bagi sekitar 43 juta orang yang tinggal dalam jarak 62 mil/100 km dari garis pantai.*


Baca juga: Menteri Susi apresiasi konservasi laut Pantai Bangsring Banyuwangi

Baca juga: Kelola bentang laut, 20 lembaga lokal Papua Barat terima dana BAF