Jakarta (ANTARA) - PT Bank Danamon Indonesia mencatatkan sejumlah pertumbuhan kredit pada triwulan I-2019 yang didukung oleh permintaan yang kuat dari masyarakat seperti di "consumer mortgage", kendaraan bermotor, "enterprise banking" maupun perbankan UKM.

"Kredit yang kami salurkan terus bertumbuh khususnya di sejumlah segmen bisnis, termasuk Consumer Mortgage, pembiayaan kendaraan bermotor, Enterprise Banking dan Perbankan UKM," ujar Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.

Ahluwalia mengatakan portfolio kredit Consumer Mortgage tumbuh 27 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya atau menjadi Rp8,3 triliun.
Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, penyaluran kredit Danamon melalui Adira Finance, mampu tumbuh 14 persen menjadi Rp52,6 triliun.

"Pertumbuhan yang sehat ini didukung oleh pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat yang tumbuh masing-masing sebesar 14 persen dan 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Sementara itu, kredit di segmen Enterprise Banking yang mencakup perbankan korporasi, perbankan komersial dan institusi keuangan naik tujuh persen menjadi Rp39,5 triliun.

Untuk segmen perbankan UKM, tercatat pada triwulan I-2019 mengalami pertumbuhan sebesar enam persen menjadi sebesar Rp31,1 triliun.
Secara keseluruhan, Danamon membukukan total portofolio kredit dan trade finance sebesar Rp138 triliun pada triwulan I-2019 atau tumbuh sebesar enam persen dibandingkan periode sama 2018. Dalam kesempatan ini, Danamon ikut mencatatkan kualitas aset yang sehat, dengan posisi rasio kredit bermasalah (NPL) turun menjadi 2,8 persen, dibandingkan 3,2 persen pada periode tahun sebelumnya.

Upaya untuk mempertahankan kualitas aset ini dilakukan melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses penagihan dan credit recovery yang disiplin.

Danamon juga mencatatkan rasio kecukupan modal (CAR) yang kuat dengan CAR konsolidasian dan CAR Bank-only masing-masing berada pada posisi 22 persen dan 22,8 persen.

Untuk giro dan tabungan (CASA) tumbuh dua persen menjadi Rp50,9 triliun, yang juga diiringi dengan kenaikan deposito sebesar 11 persen menjadi Rp59,5 triliun.
Dengan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) pada posisi 96,4 persen, likuiditas Danamon terkelola dengan baik untuk mendukung pertumbuhan ke depan.
Untuk tiga bulan pertama tahun 2019, Danamon telah membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp933 miliar.