Menteri: Pengeboman Sri Lanka aksi balas dendam serangan Selandia Baru
23 April 2019 17:11 WIB
Petugas keamanan berjaga-jaga di luar gereja St. Anthony pada Selasa (23/4/2019), dua hari setelah serangkaian serangan bom bunuh diri melanda sejumlah gereja dan hotel mewah pada Minggu (21/4) di Kolombo, Sri Lanka. (REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE)
New Delhi (ANTARA) - Serentetan serangan bom saat Paskah Minggu di Sri Lanka merupakan aksi balas dendam atas serangan brutal di dua masjid di Selandia Baru, yang baru-baru ini terjadi, kata seorang pejabat Sri Lanka, Selasa.
Ia juga menyebutkan bahwa dua kelompok Islamis lokal diyakini bertanggung jawab atas peristiwa keji itu, yang menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai sekitar 500 lainnya.
"Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa serangan ini merupakan aksi balas dendam atas serangan terhadap dua masjid di Selandia Baru," kata Menteri Pertahanan Muda Ruwan Wijewardene kepada parlemen.
"Aksi tersebut didalangi oleh National Thawheed Jama'ut bersama dengan JMI," ungkapnya, merujuk pada kelompok lokal lainnya, Jammiyathul Millathu Ibrahim.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sri Lanka tahan warga Suriah terkait bom, korban bertambah 321 orang
Baca juga: 40 tewas, 20 luka parah dalam penembakan masjid di Selandia Baru
Ia juga menyebutkan bahwa dua kelompok Islamis lokal diyakini bertanggung jawab atas peristiwa keji itu, yang menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai sekitar 500 lainnya.
"Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa serangan ini merupakan aksi balas dendam atas serangan terhadap dua masjid di Selandia Baru," kata Menteri Pertahanan Muda Ruwan Wijewardene kepada parlemen.
"Aksi tersebut didalangi oleh National Thawheed Jama'ut bersama dengan JMI," ungkapnya, merujuk pada kelompok lokal lainnya, Jammiyathul Millathu Ibrahim.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sri Lanka tahan warga Suriah terkait bom, korban bertambah 321 orang
Baca juga: 40 tewas, 20 luka parah dalam penembakan masjid di Selandia Baru
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: