MTT berperan tingkatkan profesionalisme personel TNI
23 April 2019 13:30 WIB
Kepala Badan Pembinaan Hukum TNI, Mayor Jenderal TNI Joko Purnomo (kiri), pada pembukaan MTT Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Tahun Anggaran 2019, di Makassar, Selasa (23/04/2019). (Penerangan Kodam XII/Hasanuddin)
Makassar (ANTARA) - Kepala Badan Pembinaan Hukum TNI, Mayor Jenderal TNI Joko Purnomo, mengatakan, Mobile Training Team (MTT) dalam penerapan hukum dalam operasi militer sangat bermanfaat meningkatkan profesionalisme personel TNI.
Hal itu dia kemukakan pada pembukaan MTT Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Tahun Anggaran 2019, di Makassar, Selasa.
Menurut dia, MTT bagi unsur komandan terutama perwira sangat berperan penting dalam penegakan hukum dan disiplin terhadap anggotanya selama di daerah operasi.
"Untuk itulah diharapkan seorang komandan mempunyai pengetahuan hukum yang mumpuni, sehingga dapat memberikan pencerahan dan bimbingan bagi prajurit selama di daerah operasi," katanya.
Ia mengatakan, pengetahuan hukum tersebut penting dalam operasi militer dalam dan luar negeri. Karena itu, penyelenggaraan MTT ini menjadi salah satu sarana berhasil atau tidaknya suatu operasi militer.
Alasannya, lanjut dia, keberhasilan operasi militer bukan hanya ditentukan tercapainya target operasi, melainkan tidak adanya pelanggaran hukum yang dilakukan prajurit di daerah operasi.
Suatu operasi militer dapat dikatakan berjalan sukses, ungkap Joko, apabila target operasi tercapai berbanding lurus dengan tidak adanya pelanggaran hukum selama operasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia berpesan kepada peserta MTT untuk dapat memanfaatkan forum ini secara optimal, dengan melakukan diskusi mengenai hal-hal yang biasa terjadi di daerah operasi, baik di dalam negeri maupun penugasan di luar negeri.
Hal itu dia kemukakan pada pembukaan MTT Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Tahun Anggaran 2019, di Makassar, Selasa.
Menurut dia, MTT bagi unsur komandan terutama perwira sangat berperan penting dalam penegakan hukum dan disiplin terhadap anggotanya selama di daerah operasi.
"Untuk itulah diharapkan seorang komandan mempunyai pengetahuan hukum yang mumpuni, sehingga dapat memberikan pencerahan dan bimbingan bagi prajurit selama di daerah operasi," katanya.
Ia mengatakan, pengetahuan hukum tersebut penting dalam operasi militer dalam dan luar negeri. Karena itu, penyelenggaraan MTT ini menjadi salah satu sarana berhasil atau tidaknya suatu operasi militer.
Alasannya, lanjut dia, keberhasilan operasi militer bukan hanya ditentukan tercapainya target operasi, melainkan tidak adanya pelanggaran hukum yang dilakukan prajurit di daerah operasi.
Suatu operasi militer dapat dikatakan berjalan sukses, ungkap Joko, apabila target operasi tercapai berbanding lurus dengan tidak adanya pelanggaran hukum selama operasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia berpesan kepada peserta MTT untuk dapat memanfaatkan forum ini secara optimal, dengan melakukan diskusi mengenai hal-hal yang biasa terjadi di daerah operasi, baik di dalam negeri maupun penugasan di luar negeri.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: