BNPT bantu PUPR perkuat SDM dari ancaman paham radikal
23 April 2019 11:54 WIB
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius dan Menteri PUPR M Basuki Hadimuljono usai menandatangani nota kesepahaman di Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (22/4/2019). BNPT membantu memperkuat SDM PUPR agar tidak terpengaruh paham radikal terorisme. (Istimewa)
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkuat sumber daya manusia (SDM) di keluarga besar kementerian agar tak terpengaruh paham radikal terorisme.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding -MoU) yang ditandatangani oleh Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius dan Menteri PUPR M Basuki Hadimuljono di Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Senin (22/4).
Prosesi penandatangan "MoU" ini bertepatan dengan momen pembukaan orientasi CPNS Kementerian PUPR Formasi Tahun 2018 dan pelepasan bagi PNS Kementerian PUPR Formasi Tahun 2017. Orientasi ini diadakan dalam rangka mewujudkan aparatur Kementerian PUPR yang profesional dan memiliki integritas tinggi, demikian siaran pers diterima di Jakarta, Selasa .
"Masalah terorisme ini tidak tiba-tiba di hulu, tetapi ada masalah di hilir yang harus kita sentuh dan perbaiki. Dengan kerja sama ini maka ke depannya sinergi antara BNPT dan Kementerian PUPR akan dapat menyelesaikan masalah-masalah terorisme di hulu," ujar Kepala BNPT.
Suhardi mengharapkan para ASN, terutama yang baru dan masih muda, nantinya akan benar benar mengerti permasalahan dan tantangan dari dinamika global seiring berjalannya era kompetisi global.
"Mereka inilah birokrat yang akan mengawaki Indonesia di masa depan, kalau mereka tidak memiliki daya tahan terhadap nilai-nilai yang tidak baik untuk negeri ini akan bahaya," ujar Suhardi.
Suhardi mengungkapkan bahwa paham-paham negatif melihat dan memanfaatkan berbagai peluang untuk menyebarkan propagandanya terutama melalui media sosial di internet.
Oleh karena itu, lanjut dia, pembekalan bagi ASN menjadi penting agar mereka dapat melakukan langkah-langkah pencegahan.
"BNPT siap terus membantu semua kementerian. Semua anak bangsa harus kita siapkan untuk menghadapi tantangan global. Kita tidak boleh tercerai berai dan terkoyak-koyak. Persatuan Indonesia adalah yang paling utama untuk negeri ini," kata Suhardi.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding -MoU) yang ditandatangani oleh Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius dan Menteri PUPR M Basuki Hadimuljono di Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Senin (22/4).
Prosesi penandatangan "MoU" ini bertepatan dengan momen pembukaan orientasi CPNS Kementerian PUPR Formasi Tahun 2018 dan pelepasan bagi PNS Kementerian PUPR Formasi Tahun 2017. Orientasi ini diadakan dalam rangka mewujudkan aparatur Kementerian PUPR yang profesional dan memiliki integritas tinggi, demikian siaran pers diterima di Jakarta, Selasa .
"Masalah terorisme ini tidak tiba-tiba di hulu, tetapi ada masalah di hilir yang harus kita sentuh dan perbaiki. Dengan kerja sama ini maka ke depannya sinergi antara BNPT dan Kementerian PUPR akan dapat menyelesaikan masalah-masalah terorisme di hulu," ujar Kepala BNPT.
Suhardi mengharapkan para ASN, terutama yang baru dan masih muda, nantinya akan benar benar mengerti permasalahan dan tantangan dari dinamika global seiring berjalannya era kompetisi global.
"Mereka inilah birokrat yang akan mengawaki Indonesia di masa depan, kalau mereka tidak memiliki daya tahan terhadap nilai-nilai yang tidak baik untuk negeri ini akan bahaya," ujar Suhardi.
Suhardi mengungkapkan bahwa paham-paham negatif melihat dan memanfaatkan berbagai peluang untuk menyebarkan propagandanya terutama melalui media sosial di internet.
Oleh karena itu, lanjut dia, pembekalan bagi ASN menjadi penting agar mereka dapat melakukan langkah-langkah pencegahan.
"BNPT siap terus membantu semua kementerian. Semua anak bangsa harus kita siapkan untuk menghadapi tantangan global. Kita tidak boleh tercerai berai dan terkoyak-koyak. Persatuan Indonesia adalah yang paling utama untuk negeri ini," kata Suhardi.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: