New Delhi (ANTARA) - India berharap Amerika Serikat (AS) akan mengizinkan sekutu-sekutunya untuk terus membeli beberapa minyak Iran, alih-alih menghentikan pembelian secara keseluruhan mulai Mei 2019, sebuah sumber yang akrab dengan pembicaraan AS-India mengatakan pada Senin (22/4/2019).

Amerika Serikat pada Senin (22/4/2019) mengumumkan bahwa pembeli minyak Iran perlu segera mengakhiri impor atau menghadapi sanksi -sanksi, sebuah sumber yang akrab dengan situasi tersebut mengatakan kepada Reuters, memicu lonjakan tiga persen pada harga minyak mentah ke tertinggi mereka untuk sejauh tahun ini.

"Mereka (pemerintah AS) harus menjaga sekutu mereka, mitra strategis. Di bawah sanksi-sanksi dari awal, ada pembicaraan tentang pengurangan bertahap dan tidak akan menjadi nol pada satu pukulan," kata sumber itu, yang tidak ingin diidentifikasi karena kepekaan masalah ini.

India, pelanggan minyak terbesar Iran setelah China, hampir mengurangi separuh pembelian minyak Iran sejak November. Saat itulah Washington memberikan pengecualian pengurangan yang signifikan (significant reduction exceptions/SRE) dari sanksi-sanksi ke negara-negara, termasuk India.

"Di bawah SRE, kami berharap mereka akan memberi kami relaksasi dan memungkinkan kami membeli minyak Iran," tambah sumber itu.

Perusahaan-perusahaan penyulingan India belum memerintahkan untuk mencabut order minyak Iran pada Mei, menunggu kejelasan apakah Washington akan memperpanjang keringanan sanksi-sanksi.

Baca juga: Harga minyak melonjak, sentuh tertinggi 2019 akibat AS tekan kuat Iran

Baca juga: Qatar Petroleum umumkan tender pembangunan sekitar 100 kapal LNG