Surabaya (ANTARA News) - Sebuah kereta api pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) Selasa dinihari terguling di Singosari, Malang, Jatim, dan menyebabkan perjalanan dua kereta api lainnya tujuan Surabaya-Malang dibatalkan. Kepala Stasiun Gubeng Surabaya, Prajitno, menyebutkan, dua kereta api yang terpaksa batal diberangkatkan akibat insiden itu adalah KA Penataran rute Surabaya-Malang-Blitar dan KA Malang Express. KA Penataran seharusnya berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya pukul 08.00 WIB, sementara KA Malang Express pukul 10.00 WIB. Selain kereta api dari Surabaya, KA Penataran yang seharusnya berangkat dari Malang dan tiba di Surabaya pukul 06.30 WIB, perjalanannya juga dibatalkan. Salah satu gerbong kereta api pengangkut BBM dimaksud, tergilincir dan keluar dari rel di Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupatan Malang. Gerbong paling belakang kereta itu terlepas dan terguling setelah mengalami guncangan saat melewati jembatan di Purwoasri. Kondisi rel dan bantalan rel yang rusak diduga kuat penjadi penyebab utama atas peristiwa tersebut. Peristiwa tergulingnya satu gerbong pengangkut BBM di Desa Purwoasri itu mengakibatkan satu petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI), Sariyono (44) terpaksa menjalani perawatan intenstif di Rumah Sakit Marsudi Waluyo, Malang. Warga Bangsal, Kabupaten Mojokerto itu adalah juru rem yang berada di gerbong yang terguling, korban menderita sobek pada bagian mulut dan pada bagian belakang kepala memar. Dengan terganggunya perjalanan sejumlah KA maka para calon penumpang berusaha mencari angkutan alternatif. "KA itu terguling pada dini hari. Karena itu, kita sudah melakukan antisipasi, memberikan pengumuman di loket penjualan tiket bahwa KA Penataran dan Malang Express kalau perjalanan dua KA dibatalkan. Dengan demikian, masyarakat bisa segera mencari angkutan alternatif," kata Prajitno. KA pengangkut BBM yang terguling di Singosari Malang hingga kini masih proses evakuasi dan diharapkan segera selesai sehingga jalur rel KA Surabaya-Malang dan bisa normal kembali.(*)