Jakarta (ANTARA) - Permintaan baju syar'i, seperti model gamis dan tunik, di Pasar Tanah Abang, Jakarta, yang dikenal sebagai pusat penjualan konveksi meningkat menjelang Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya.

"Sudah mulai ramai ini. Sehari bisa dapat Rp7-Rp8 jutaan, kalau hari-hari biasa paling Rp2-3 juta per hari," kata Tutik, pemilik toko Asia Jaya di Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin.

Ia menyebutkan peningkatan permintaan baju muslim memang meningkat menjelang bulan puasa, baik dari Jakarta maupun daerah-daerah lainnya.

Untuk baju gamis dan tunik, ia menjual dengan harga bervariasi, mulai Rp80.000-125.000 per potong bergantung model dan kualitas bahan.

"Kalau tunik itu biasanya selutut, beda sama gamis. Gamis sampai bawah. Ini semua produk sendiri, tukang jahitnya di Ciawi," katanya.

Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Tutik menjelaskan jika tingginya permintaan baju muslim biasanya terjadi mendekati bulan Ramadhan, sementara saat Ramadhan justru tidak terlalu ramai.

"Pengalaman-pengalaman biasanya gitu. Sebelum Ramadhan seperti ini ramainya, nanti pas bukan puasa enggak seramai ini. Ya, mungkin karena lagi puasa," ungkapnya.

Tak hanya grosir hingga ke berbagai daerah di Jawa dan Sumatera, Tutik juga melayani pembelian secara eceran, namun dengan harga yang berbeda.

Senada, Dani selaku penjaga toko Amara Fashion di Blok F Pasar Tanah Abang juga mengakui adanya peningkatan permintaan baju syar'i menjelang bulan Ramadhan.

Ia enggan menyebutkan angka kenaikan omzet, namun memperkirakan kenaikan permintaan baju syar'i, terutama gamis sekitar 50 persen.

"Lumayan lah kenaikannya. Kebanyakan gamis. Saya hitungannya per kodi, tapi kurang hafal angkanya. Ada lah kalau 50 persenan," katanya.