Pemkab intruksikan petugas medis siaga di kecamatan
22 April 2019 17:27 WIB
Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, instruksikan petugas medis siaga di masing-masing kecamatan yang menggelar rapat pleno penghitungan hasil pemilu, untuk mengantisipasi petugas yang sakit akibat kelelahan (Ahmad Fikri)
Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjamin biaya pelayanan kesehatan untuk petugas KPPS yang sakit serta menginstruksikan petugas kesehatan untuk siaga di setiap lokasi penghitungan tingkat kecamatan.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Senin, mengatakan pelaksanaan pemilu 2019 banyak menguras tenaga dan pikiran dari petugas TPS, bahkan beberapa petugas meninggal dunia akibat kelelahan.
"Beratnya tugas mengawal pemilu kali ini, kita harapkan tidak terjadi lagi kedepannya, sehingga petugas yang masih menjalankan tahapan akan mendapat pemeriksaan gratis dari tim kesehatan," katanya.
Biaya pelayanan gratis tersebut, tutur dia, akan diberikan pada petugas yang mendapat perawatan mulai dari puskesmas sampai rumah sakit daerah, meskipun sesudah tahapan pemilu selesai.
"Kami mengimbau petugas untuk memeriksakan diri dulu di puskesmas. Kalau membutuhkan penanganan atau di rawat di rumah sakit, biayanya akan ditanggung pemerintah daerah dengan menunjukan kartu sebagai petugas," katanya.
Masih panjangnya tahapan setelah pemilu termasuk proses rekapitulasi yang baru berjalan di tingkat kecamatan, pihaknya menginstruksikan petugas kesehatan untuk bersiaga di setiap tempat pelaksanaan pleno.
"Ini sebagai upaya cepat memberikan penanganan medis pada petugas penghitungan dan peserta pleno yang kelelahan atau sakit serta mengantisipasi jatuhnya korban meninggal karena terlambat ditangani," katanya.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Senin, mengatakan pelaksanaan pemilu 2019 banyak menguras tenaga dan pikiran dari petugas TPS, bahkan beberapa petugas meninggal dunia akibat kelelahan.
"Beratnya tugas mengawal pemilu kali ini, kita harapkan tidak terjadi lagi kedepannya, sehingga petugas yang masih menjalankan tahapan akan mendapat pemeriksaan gratis dari tim kesehatan," katanya.
Biaya pelayanan gratis tersebut, tutur dia, akan diberikan pada petugas yang mendapat perawatan mulai dari puskesmas sampai rumah sakit daerah, meskipun sesudah tahapan pemilu selesai.
"Kami mengimbau petugas untuk memeriksakan diri dulu di puskesmas. Kalau membutuhkan penanganan atau di rawat di rumah sakit, biayanya akan ditanggung pemerintah daerah dengan menunjukan kartu sebagai petugas," katanya.
Masih panjangnya tahapan setelah pemilu termasuk proses rekapitulasi yang baru berjalan di tingkat kecamatan, pihaknya menginstruksikan petugas kesehatan untuk bersiaga di setiap tempat pelaksanaan pleno.
"Ini sebagai upaya cepat memberikan penanganan medis pada petugas penghitungan dan peserta pleno yang kelelahan atau sakit serta mengantisipasi jatuhnya korban meninggal karena terlambat ditangani," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: