PKS NTB akui peningkatan suara karena efek Prabowo-Sandi
22 April 2019 16:57 WIB
Ketua DPW PKS NTB H Abdul Hadi (kiri) saat mengecek hasil perolehan suara sementara PKS NTB pada Pemilu 2019 di pusat tabulasi data Kantor DPW PKS NTB di Mataram, Senin (22/4). (Foto ANTARA/Nur Imansyah).
Mataram (ANTARA) - Ketua DPW PKS Nusa Tenggara Barat H Abdul Hadi mengatakan peningkatan suara partai pada Pemilu 2019 di provinsi itu tidak terlepas dari pengaruh calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandi Uno
"Memang tidak dipungkiri efek pilpres ini sangat mempengaruhi," ujarnya di Mataram, Senin, .
Selain karena pilpres, menurut Abdul Hadi faktor pendorong peningkatan suara PKS di Pemilu 2019 juga disebabkan solidnya kader dan internal pengurus.
"Calon legislatif atau pengurus juga masif bekerja, termasuk adanya dukungan ulama juga sangat mempengaruhi, sehingga perubahan posisi itu bisa sampai dua kali lipat," jelas Abdul Hadi.
Selain itu, lanjutnya faktor Gubernur NTB H Zulkieflimansyah juga sangat mendukung peningkatan suara PKS. Meski mengakui perolehan suara PKS tinggi di NTB, namun Abdul Hadi belum bisa menyebutkan jumlah perolehan suara PKS di NTB karena, masih dalam proses pengumpulan data.
"Pengaruh gubernur satu sisi sebagai kader dan pengurus. Sehingga jelas dilihat juga sebagai sosok personal yang mencerminkan kader PKS," ucap Wakil Ketua DPRD NTB itu.
Pada Pemilu 2014, PKS NTB memperoleh satu kursi untuk DPR RI dengan calon legislatif terpilih Fahri Hamzah. Di DPRD Provinsi NTB, PKS memperoleh enam kursi.
Pada Pemilu 2019 PKS optimistis menempatkan dua wakilnya ke kursi DPR RI yakni dari daerah pemilihan (Dapil) NTB satu Pulau Sumbawa dan Dapil NTB dua Pulau Lombok.
"Alhamdulillah, dari hasil rekapan sementara kemungkinan PKS NTB dapat dua. Satu dari Dapil Pulau Lombok atas nama Surjadi Jaya Purnama (SJP) dan satu lagi dari Dapil Pulau Sumbawa atas nama H Johan Rosihan. Insha Alloh ada wakil kita di DPR RI," ungkap Abdul Hadi.
Selain itu, Abdul Hadi juga optimis perolehan kursi PKS di DPRD Provinsi NTB juga mengalami kenaikan siginifikan pada Pemilu 2019. Bahkan, ia yakin satu kursi pimpinan di DPRD Provinsi NTB akan diisi kader PKS.
"Untuk kursi pimpinan DPRD NTB masih diisi oleh PKS. Bisa-bisa dari tadinya pada pemilu 2014 hanya 6 kursi jadi delapan kursi di Pemilu 2019. Termasuk untuk suara di kabupaten kota kita yakin hampir semua kursi DPRD kabupaten/kota ada kader PKS," katanya.
"Memang tidak dipungkiri efek pilpres ini sangat mempengaruhi," ujarnya di Mataram, Senin, .
Selain karena pilpres, menurut Abdul Hadi faktor pendorong peningkatan suara PKS di Pemilu 2019 juga disebabkan solidnya kader dan internal pengurus.
"Calon legislatif atau pengurus juga masif bekerja, termasuk adanya dukungan ulama juga sangat mempengaruhi, sehingga perubahan posisi itu bisa sampai dua kali lipat," jelas Abdul Hadi.
Selain itu, lanjutnya faktor Gubernur NTB H Zulkieflimansyah juga sangat mendukung peningkatan suara PKS. Meski mengakui perolehan suara PKS tinggi di NTB, namun Abdul Hadi belum bisa menyebutkan jumlah perolehan suara PKS di NTB karena, masih dalam proses pengumpulan data.
"Pengaruh gubernur satu sisi sebagai kader dan pengurus. Sehingga jelas dilihat juga sebagai sosok personal yang mencerminkan kader PKS," ucap Wakil Ketua DPRD NTB itu.
Pada Pemilu 2014, PKS NTB memperoleh satu kursi untuk DPR RI dengan calon legislatif terpilih Fahri Hamzah. Di DPRD Provinsi NTB, PKS memperoleh enam kursi.
Pada Pemilu 2019 PKS optimistis menempatkan dua wakilnya ke kursi DPR RI yakni dari daerah pemilihan (Dapil) NTB satu Pulau Sumbawa dan Dapil NTB dua Pulau Lombok.
"Alhamdulillah, dari hasil rekapan sementara kemungkinan PKS NTB dapat dua. Satu dari Dapil Pulau Lombok atas nama Surjadi Jaya Purnama (SJP) dan satu lagi dari Dapil Pulau Sumbawa atas nama H Johan Rosihan. Insha Alloh ada wakil kita di DPR RI," ungkap Abdul Hadi.
Selain itu, Abdul Hadi juga optimis perolehan kursi PKS di DPRD Provinsi NTB juga mengalami kenaikan siginifikan pada Pemilu 2019. Bahkan, ia yakin satu kursi pimpinan di DPRD Provinsi NTB akan diisi kader PKS.
"Untuk kursi pimpinan DPRD NTB masih diisi oleh PKS. Bisa-bisa dari tadinya pada pemilu 2014 hanya 6 kursi jadi delapan kursi di Pemilu 2019. Termasuk untuk suara di kabupaten kota kita yakin hampir semua kursi DPRD kabupaten/kota ada kader PKS," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: