Medan (ANTARA) - Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melakukan akad atau kontrak perjanjian kredit kepemilikan rumah dengan 400 debitur di Sumut sehingga tercatat terbanyak dari akad massal serentak di seluruh kantor cabang yang sejumlah 8.500 unit rumah.

"Sumut memang masih jadi pasar potensial perumahan karena kebutuhan juga masih tinggi," ujar Direktur Bank BTN Budi Satria di Sunggal, Deliserdang, Senin.

Sebanyak 400 unit rumah yang diakadkan di Sumut di bawah kantor cabang BTN Medan itu terdiri dari kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi 90 persen dan selebihnya non subsidi.

Dia mengatakan itu disela acara akad massal yang dipusatkan di Perumahan Rorinata tahap 10 di Sunggal yang digelar BTN dalam rangka memeringati Hari Kartini, 21 April dan Hari Bumi Sedunia pada 22 April.

Dari akad serentak secara nasional itu yang terdiri atas akad KPR subsidi sebanyak 7.900 unit dan KPR non-subsidi 600 unit (konvensional dan syariah) tercatat nilai total kredit KPR mencapai sekitar Rp1,21 triliun.

"BTN terus melakukan berbagai langkah strategis agar bisa terus ekspansif di lini KPR seperti akad KPR massal," ujarnya.

Secara total, sejak tahun 1976 sampai dengan Maret 2019, Bank BTN telah menyalurkan KPR kepada lebih dari 4,4 juta unit rumah, baik KPR subsidi maupun KPR non- subsidi.

Kegiatan tersebut juga digelar sebagai wujud dukungan untuk kesuksesan program Pembangunan Satu Juta Rumah.

"Kegiatan akad massal itu juga akan memacu penyaluran KPR BTN sehingga tumbuh sesuai target di 2019 yang sebesar 15 persen,” ujar Budi.

Adapun dalam rangkaian Hari Kartini dan Hari Bumi, Bank BTN juga menawarkan promosi bagi para perempuan muda melalui KPR Gaeesss! edisi Kartini dengan uang muka mulai dari 1 persen.

Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi mengapresiasi pembangunan perumahan untuk rakyat yang dilakukan pengembang dan dukungan kuat BTN dalam pemberian kredit.

"Pemprov Sumut mendukung pengembangan perumahan untuk rakyat agar semakin sejahtera," katanya.

Dia meminta sejalan dengan pengembangan perumahan rakyat, pengembang dan pihak desa harus memperhatikan lingkungan perumahan.

Kawasan perumahan harus bersih, sejuk dan termasuk bebas narkoba.

Baca juga: BTN incar kredit baru Rp5 triliun

Baca juga: BTN perkuat pembiayaan Program Satu Juta Rumah