Makassar (ANTARA) - PT Garuda Indonesia turut ambil bagian pada Peringatan Hari Kartini 21 April melalui kebijakan menggunakan pakaian adat bagi karyawannya selama dua hari, 21-22 April 2019.

"Sebenarnya kalau penggunaan baju adat ini sesuai arahan 'head office' kami untuk ikut meramaikan Hari Kartini yang dilakukan dua hari," ungkap Senior Manager Service Quality Manager area Kasulampua (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua) Lucy Maria Magdalena di Makassar, Senin.

Pihak PT Garuda Indonesia mengeluarkan kebijakan penggunaan pakaian adat tersebut dikhususkan bagi petugas bandara dan sales office pada front line. Dua waktu berbeda ditawarkan, yakni tanggal 21 dan 22 April.

"Kami dari Region IV Kasulampua memilih penggunaan baju adat di Bandara pada tanggal 21 dan 22 untuk sales office kami," kata perempuan yang mengenakan baju adat Bugis-Makassar, Lucy.

Perempuan asal Jakarta ini mengaku, PT Garuda Indonesia sangat mengapreaiasi peran wanita sebagai salah satu bagian yang memberi sumbangsih besar terhadap perkembangan airlines, utamanya dalam memberikan pelayanan prima kepada costumer. Karena itu PT Garuda Indonesia ikut memeriahkan Hari Kartini sebagai bentuk penghormatan kepada wanita.

"Kita ingin memberikan tampilan untuk costumer dan kita juga ingin menghormati wanita di Indonesia," tambah Lucy, sapaannya.

Selain memakai pakaian adat, beberapa program lain juga dilakukan PT Garuda Indonesia dalam rangka memperingati Hari Kartini. Seperti pembagian bunga di Cengkareng Jakarta, adanya penampilan khusus dari pramugari dengan mengenakan baju batik rancangan Anne Avantie sebagai desainer ternama Indonesia, serta ketersediaan pesawat khusus yang hanya dilayani oleh pramugara.

"Hari Kartini adalah hari kita memperingati emansipasi wanita, ingin menunjukkan bahwa wanita tidak kalah dengan pria," tandas mantan Senior manager pre and post journey PT Garuda Indonesia ini.

Sebagai wanita Indonesia, kata dia, tentu harus memberikan yang terbaik dalam konteks profesi yang diemban saat ini, tidak kalah dengan pria maupun wanita yang lain. "Kebetulan saya di bagian service managemen, ada dua wanita dan dua pria, saya ingin menunjukkan kalau wanita juga tidak kalah dengan pria," ucap dia.

Berdomisili di Makassar selama setahun lebih membuatnya harus mengakui kehebatan wanita Makassar. Ia menilai, kaum Hawa di Makassar sangat tangguh dan berani memperjuangkan haknya, mengambil risiko ditambah sikapnya yang ramah.

"Di Hari Kartini ini, kita berharap haknya
wanita itu harus sama dengan pria, jabatan apapun pasti dapat diraih. Jadi kita bisa melakukan segalanya bukan hanya pria, tapi wanita juga bisa," katanya.