Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berencana menggabungkan program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan program penanggulangan bencana alam di dalam negeri, kata Direktur Ekonomi Makro Bappenas, Bambang Prijambodo. "Perhatian Bappenas saat ini adalah menggabungkan langkah-langkah adaptasi dan mitigasi terhadap bencana alam, yang intinya menggerakkan pemahaman dan kecepatan masyarakat menghadapi gangguan iklim," katanya di Jakarta, Senin. Ia mengemukakan, saat ini harus diakui isu perubahan iklim belum menjadi arus utama program Bappenas, namun kendalanya terletak di prioritas dan pendanaan. "Selain kami juga terhambat oleh masalah tumpang tindih dan skala prioritas yang masih menempatkan perubahan iklim belum sebagai yang paling utama," ujarnya. Untuk langkah adaptasi, menurut Bambang, Bappenas melihat masyarakat harus dibentuk agar sigap menangani resiko efek-efek perubahan iklim, sedangkan di sisi mitigasi, maka program yang akan diutamakan Bappenas adalah konvensi bahan bakar, reforestasi, dan bio-fuel. "Dua hal ini akan menjadi titik tekan, dan rencana pembangunannya sedang kami disain," katanya. Ia mengemukakan, perlunya insentif yang tepat dan konsisten bagi usaha mengurangi kerusakan lingkungan hidup. "Pemerintah harus menggerakkan semua pihak agar tergerak melestarikan alam, dan penting adanya insentif yang tepat dan konsisten ditawarkan ke publik," katanya menambahkan. (*)