Permabudhi : jaga kerukunan dan kedamaian menanti hasil pemilihan umum
etua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) Din Syamsuddin (ketiga kanan) bersama Direktur CDCC Yuli Mumpuni Widiarso (keempat kanan), Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Henriette Tabita Hutabarat Lebang (keempat kiri), Rohaniawan Katolik Franz Magnis Suseno (kiri), Ketua Perhimpunan Majelis Agama Buddha Indonesia (Permabudhi) Philip K Widjaja (ketiga kiri), Ketua Bidang Ideologi dan Kesatuan Bangsa Parishada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Nyoman Udayana (kedua kiri), Ketua Majelis Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana (kedua kanan) dan Biksu Cittajayo (kanan) melakukan "Salam Pancasila" saat konferensi pers tokoh lintas agama untuk mendukung Pemilu 2019 yang bermutu dan beradab di Jakarta, Kamis (27/9). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww. (Antaranews.com) (Antaranews.com/)
Philip K Widjaja mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk menjaga kerukunan, menciptakan kedamaian serta menjunjung tinggi kebersamaan dan persaudaraan untuk lanjut membangun Indonesia yang lebih maju.
"Maka mari kita tenang dan mulai 'cooling down', sambil menunggu hasil yang valid," kata Philip kepada Antara di Jakarta, Minggu malam.
Philip menuturkan, seluruh masyarakat Indonesia harus mendukung dan bekerja sama membantu pemimpin yang akan terpilih menurut hasil pemilihan umum (Pemilu) 2019 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU)
"Siapapun yang akan pimpin negeri ini, tentu harus kita dukung untuk mewujudkan tujuan bersama seluruh masyarakat," ujarnya.
Dia mengatakan masyarakat harus tetap menjaga kondisi bangsa tetap kondusif dan tanpa perpecahan untuk kepentingan bangsa Indonesia dan kemajuan bersama.
"Yang mempunyai dasar legalitas tentunya adalah hasil KPU nantinya, hasil 'quick count' (penghitungan cepat) hanyalah ramalan, tentu bisa saja didebat terus tanpa manfaat," tuturnya.
Dia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh apapun atau siapapun yang ingin memanfaatkan situasi politik untuk memecah belah.
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah hal utama yang harus terus dipelihara untuk menjamin persatuan di Tanah Air.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019