TKN Jokowi-Ma'ruf: tidak ada yang mengatakan perjuangan telah selesai
21 April 2019 17:23 WIB
Simpatisan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin mengadakan acara syukuran di Rumah Aspirasi Rakyat, Jakarta, Minggu (21/4/2019). Antara/Astrid Faidlatul Habibah/aa
Jakarta (ANTARA) - Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Moeldoko mengatakan bahwa perjuangan TKN dan simpatisan belum selesai dan masih panjang sampai pengumuman resmi dari KPU dikeluarkan.
“Kita semua masih mempunyai tanggung jawab yang berat untuk mengawal perhitungan suara, mengawal perjalanan kotak suara dan surat suara,” kata Moeldoko pada acara Syukuran yang diadakan oleh simpatisan Jokowi-Ma’ruf Amin di Rumah Aspirasi Rakyat, Jakarta, Minggu.
Menurut Moeldoko hal tersebut sebagai bentuk antisipasi kemungkinan adanya penyimpangan, kelalaian, dan kesalahan dalam perhitungan suara.
“Pesan saya yang sangat kuat adalah tidak boleh ada kecurangan, tetap kemenangan berasal dari KPU. Pengumuman secara resmi akan kita tunggu,” tegasnya.
Moeldoko melanjutkan, masih ada waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan permasalahan yang beredar di masyarakat sehingga perjuangan belum selesai.
“Perjuangan akan berhasil dan selesai apabila hasil resmi dari KPU telah diterima,” katanya.
Selanjutnya, Moeldoko menjelaskan bahwa acara syukuran untuk Jokowi dan Ma’ruf Amin yang diadakan oleh simpatisan merupakan hal yang wajar karena sebagai apresiasi bagi simpatisan dalam berjuang selama masa kampanye berlangsung.
“Untuk syukuran dan seterusnya ya silahkan saja karena ini sudah sewajarnya. Ini perjuangan yang sangat berat dan berakhir seperti yang sudah kita ketahui bersama pantas untuk dirayakan, sudah sewajarnya,” ujar Moeldoko.
Moeldoko berterimakasih kepada semua pihak yang selama masa pemilu dan pilpres sudah ikut serta dalam mendukung secara sukarela kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
“Saya mewakili Tim Kemenangan Nasional ingin menyampaikan terimakasih karena semuanya untuk para relawan yang tersebar dimana-mana dan sebagian dari kita bisa berkumpul disini. Terimakasih untuk Indonesia, terimakasih untuk kegiatan sore ini. Jiwa saya bersama anda semuanya,” tutupnya.
“Kita semua masih mempunyai tanggung jawab yang berat untuk mengawal perhitungan suara, mengawal perjalanan kotak suara dan surat suara,” kata Moeldoko pada acara Syukuran yang diadakan oleh simpatisan Jokowi-Ma’ruf Amin di Rumah Aspirasi Rakyat, Jakarta, Minggu.
Menurut Moeldoko hal tersebut sebagai bentuk antisipasi kemungkinan adanya penyimpangan, kelalaian, dan kesalahan dalam perhitungan suara.
“Pesan saya yang sangat kuat adalah tidak boleh ada kecurangan, tetap kemenangan berasal dari KPU. Pengumuman secara resmi akan kita tunggu,” tegasnya.
Moeldoko melanjutkan, masih ada waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan permasalahan yang beredar di masyarakat sehingga perjuangan belum selesai.
“Perjuangan akan berhasil dan selesai apabila hasil resmi dari KPU telah diterima,” katanya.
Selanjutnya, Moeldoko menjelaskan bahwa acara syukuran untuk Jokowi dan Ma’ruf Amin yang diadakan oleh simpatisan merupakan hal yang wajar karena sebagai apresiasi bagi simpatisan dalam berjuang selama masa kampanye berlangsung.
“Untuk syukuran dan seterusnya ya silahkan saja karena ini sudah sewajarnya. Ini perjuangan yang sangat berat dan berakhir seperti yang sudah kita ketahui bersama pantas untuk dirayakan, sudah sewajarnya,” ujar Moeldoko.
Moeldoko berterimakasih kepada semua pihak yang selama masa pemilu dan pilpres sudah ikut serta dalam mendukung secara sukarela kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
“Saya mewakili Tim Kemenangan Nasional ingin menyampaikan terimakasih karena semuanya untuk para relawan yang tersebar dimana-mana dan sebagian dari kita bisa berkumpul disini. Terimakasih untuk Indonesia, terimakasih untuk kegiatan sore ini. Jiwa saya bersama anda semuanya,” tutupnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah. Joko Susilo
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: