Cibinong, Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyediakan tenaga kesehatan di masing-masing kecamatan untuk mengawal kesehatan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setelah banyak kejadian mereka mengalami pingsan bahkan meninggal dunia akibat tekanan kerja.
"Pemkab Bogor telah merespon beratnya tugas penyelenggara dengan menyiapkan tenaga medis di 40 kecamatan. Memeriksa kondisi kesehatan para penyelenggara pemilu yang saat ini sedang rekapitulasi suara di kecamatan," ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Bogor, Heri Setiawan, Minggu.
Heri memastikan bahwa semua KPPS maupun Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) terlebih dahulu diperiksa kesehatannya sebelum dilantik, sehingga banyaknya petugas yang pingsan dan meninggal bukan karena riwayat penyakit bawaan.
Seperti diketahui, hingga Minggu sore, ada sebanyak dua Ketua KPPS di Kabupaten Bogor meninggal dunia yaitu, Ketua KPPS di Desa Pabuaran Bojonggede Rusdiono (60), yang meninggal Kamis (18/4) malam dan Ketua KPPS di Desa Sukaharja Cijeruk, Jaenal (56) yang meninggal dunia Rabu (17/4) petang.
Kemudian ada enam lainnya yang pingsan saat bertugas, yaitu Ketua KPPS Desa Karyamekar, Ketua KPPS Desa Cariu, Ketua KPPS Cibatok, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Megamendung, PPK Cigudeg, dan PPK Cileungsi.
"Masih data sementara. Kita terus mendata supaya petugas KPPS yang sakit mendapatkan fasilitas optimal,” tukasnya.
Pemkab Bogor sediakan tim medis kawal kesehatan anggota KPPS
21 April 2019 16:31 WIB
Tim medis di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor Jawa Barat saat melakukan pemeriksaan kepada petugas Pemilu. (M Fikri Setiawan).
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: