Jakarta (ANTARA) - Koalisi masyarakat sipil untuk pemilu damai menyerukan kepada elite politik untuk mengedepankan sikap yang membawa perdamaian dan tidak menyampaikan pernyataan yang provokatif.

"Elite diharap tidak melontarkan pernyataan yang spekulatif, provokatif dan bisa membelah sesama warga masyarakat. Kedepankan perilaku yang proposional," ujar Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto yang masuk dalam koalisi di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Minggu.

Paslon, kader partai politik, caleg dan tim kampanye pun diminta menghormati proses rekapitulasi penghitungan suara yang masih dilakukan secara manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Koalisi masyarakat sipil mengingatkan pihak yang keberatan dengan proses mau pun hasil pemilu menempuh proses hukum sesuai mekanisme yang disediakan, tidak dengan pengerahan massa.

Sunanto mengimbau masyarakat tetap mengedepankan sikap damai menyikapi pemberitaan serta tidak membagikan informasi yang belum terbukti kebenarannya.

Dalam kesempatan itu, pendiri Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) Hadar Nafis Gumay mengatakan aksi saling klaim antarpeserta pemilu justru menodai pemilu yang sudah berjalan dengan baik serta antusiasme masyarakat.

"Menurut hemat saya (saling klaim) tidak tepat. Dalam Peraturan KPU penetapan pemenang atau hasil pemilu otoritasnya ada di KPU, bahkan bukan hanya di level PKPU, tetapi di level konstitusi kita," ucap Hadar.

Ia mengaku khawatir apabila klaim menang terus dilakukan disertai dengan perayaan oleh peserta pemilu dan pendukungnya, justru akan mengganggu kedamaian dan berpotensi memunculkan protes terhadap hasil resmi dari KPU.

Untuk itu, Hadar meminta semua peserta berhenti menyatakan diri sebagai pemenang dan menghormati penerapan undang-undang untuk kepastian hukum.

"Jangan ciptakan suasana ketidakpastian, yang penting suasana damai yang bisa kita ciptakan. Sekarang dan seterusnya," tutur Hadar.

Baca juga: PBNU imbau masyarakat jaga persatuan dan kesatuan usai Pemilu 2019
Baca juga: Pemilu usai, Ketua MPR ajak bangsa ini merajut kembali Merah Putih