Kapolda Jabar imbau warga tidak melakukan euforia berlebihan
21 April 2019 14:07 WIB
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto didampingi Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono (kanan) dan Ketua Bawaslu Kabupaten Sukabumi Ending Muhidin (kiri) saat meninjau pengamanan lokasi perhitungan suara di tingkat kecamatan di Kota Sukabumi, Jabar pada Minggu, (21/4). (Foto: Aditya AR).
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengimbau kepada warga Jabar pascapemungutan suara yang dilakukan pada 17 April 2019 agar tidak melakukan euforia berlebihan untuk merayakan kemenangan calon yang didukungnya.
"Hingga saat ini memang belum ada aktivitas di masyarakat yang merayakan kemenangan apalagi hingga turun ke jalan. Namun imbauan ini kami buat agar sebelum ada keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) alangkah baiknya warga tetap tenang," katanya saat melakukan pemantauan keamanan pascapemungutan suara di Sukabumi, Minggu.
Menurut dia, masyarakat Jabar merupakan warga yang agamis dan santun serta sudah mengetahui aturan yang berlaku seperti tidak melakukan euforia atau merayakan kemenangan karena hingga saat ini baru tahap pleno perhitungan suara di tingkat kecamatan.
Oleh karena itu, warga harus sabar dan menunggu hasil resmi siapa yang menang dalam pemilu ini oleh KPU RI. Selain itu, warga pun diimbau tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.
Sebab instansi yang ditunjuk oleh undang-undang dalam menyelenggarakan pemilu dan menetapkan siapa peraih suara terbanyak adalah KPU sehingga alangkah baiknya menunggu sampai tugasnya selesai.
"Penetapan masih lama makanya kita tunggu dan jangan melakukan aktivitas yang bisa mengganggu keamanan atau keresahan. Polri dan TNI yang ditunjuk UU untuk sebagai pengaman akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," kata Agung.
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan dirinya sudah keliling ke beberapa lokasi untuk memantau keamanan dan hingga kini proses pelaksanaan pemungutan suara hingga penghitungan suara di tingkat kecamatan berjalan dengan lancar dan aman.
Namun demikian, pihaknya berulang kali melarang warganya untuk bereuforia apalagi sampai merayakan kemenangan secara berlebihan karena bisa saja menimbulkan gesekan di tengah warga.
"Kita harus sabar menunggu hasil dari KPU yang resmi, tidak boleh ada euforia, pesta kemenangan dan sebagainya. Bahkan pada acara HUT Kota Sukabumi saja kita tunda karena kami tidak ingin acara tersebut dianggap sebagai kegiatan untuk merayakan kemenangan dari pihak manapun," katanya.
"Hingga saat ini memang belum ada aktivitas di masyarakat yang merayakan kemenangan apalagi hingga turun ke jalan. Namun imbauan ini kami buat agar sebelum ada keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) alangkah baiknya warga tetap tenang," katanya saat melakukan pemantauan keamanan pascapemungutan suara di Sukabumi, Minggu.
Menurut dia, masyarakat Jabar merupakan warga yang agamis dan santun serta sudah mengetahui aturan yang berlaku seperti tidak melakukan euforia atau merayakan kemenangan karena hingga saat ini baru tahap pleno perhitungan suara di tingkat kecamatan.
Oleh karena itu, warga harus sabar dan menunggu hasil resmi siapa yang menang dalam pemilu ini oleh KPU RI. Selain itu, warga pun diimbau tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.
Sebab instansi yang ditunjuk oleh undang-undang dalam menyelenggarakan pemilu dan menetapkan siapa peraih suara terbanyak adalah KPU sehingga alangkah baiknya menunggu sampai tugasnya selesai.
"Penetapan masih lama makanya kita tunggu dan jangan melakukan aktivitas yang bisa mengganggu keamanan atau keresahan. Polri dan TNI yang ditunjuk UU untuk sebagai pengaman akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," kata Agung.
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan dirinya sudah keliling ke beberapa lokasi untuk memantau keamanan dan hingga kini proses pelaksanaan pemungutan suara hingga penghitungan suara di tingkat kecamatan berjalan dengan lancar dan aman.
Namun demikian, pihaknya berulang kali melarang warganya untuk bereuforia apalagi sampai merayakan kemenangan secara berlebihan karena bisa saja menimbulkan gesekan di tengah warga.
"Kita harus sabar menunggu hasil dari KPU yang resmi, tidak boleh ada euforia, pesta kemenangan dan sebagainya. Bahkan pada acara HUT Kota Sukabumi saja kita tunda karena kami tidak ingin acara tersebut dianggap sebagai kegiatan untuk merayakan kemenangan dari pihak manapun," katanya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: