Anggota Linmas Lumajang yang meninggal akibat kelelahan bertambah
20 April 2019 17:43 WIB
Tim kesehatan Polres Lumajang disiagakan di PPK untuk mengantisipasi kejadian yang menimpa dua anggota Linmas yang meninggal karena diduga kelelahan. (Polres Lumajang)
Lumajang (ANTARA) - Anggota perlindungan masyarakat (Linmas) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang meninggal dunia akibat kelelahan saat berjaga di tempat pemungutan suara (TPS) hingga desa bertambah dari satu orang menjadi dua orang.
"Setelah M. Solikin (46) anggota Linmas di TPS 24 Desa Pulo, Kecamatan Tempeh yang meninggal dunia karena kelelahan, kini anggota Linmas bernama Sukri (60) yang bertugas di TPS 13 Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari," kata Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban di Lumajang, Sabtu.
M. Solikin warga Dusun Gumukmas, Desa Pulo, Kecamatan Tempeh meninggal dunia usai berjaga di TPS 24 pada Rabu (17/4) dan Sukri meninggal dunia setelah mengawal pendistribusian logistik kotak suara di desa pada Jumat (19/4).
"Anggota Linmas yang meninggal adalah pahlawan-pahlawan demokrasi karena mereka ikut andil dalam menyukseskan pemilu serentak tahun 2019," tuturnya.
Menurutnya anggota Linmas menjaga ribuan suara masyarakat dengan mempertaruhkan jiwa raganya bersama-sama dengan petugas keamanan dari Polri dan TNI, bahkan mereka melakukan pengawalan kotak suara dan penjagaan proses penghitungan suara yang waktunya tidak sebentar.
"Pasti proses tersebut sangat melelahkan, tapi mereka tidak mengeluh karena mereka merasa itu adalah sebuah tanggung jawab besar dan amanah dari negara," ucapnya.
Arsal mengatakan ada 10 anggota dari kepolisian yang meninggal dunia dalam proses pemilu serentak 2019 karena faktor kelelahan dan juga karena faktor kecelakaan saat proses pengawalan kotak suara.
"Kami turut berbela sungkawa, semoga amal ibadah mereka diterima disisi-Nya dan bagi saya mereka adalah pahlawan-pahlawan demokrasi. Nyawa mereka tidak sia sia karena mereka telah memberikan sumbangsih yang luar biasa buat demokrasi indonesia," ujarnya.
Menyikapi hal tersebut, Polres Lumajang menyediakan tim kesehatan yang berkeliling ke tiap panitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada petugas keamanan disana, baik dari anggota Polri, anggota TNI, anggota Linmas dan anggota Satgas Keamanan Desa (SKD).
"Selain itu, tim kesehatan Polres Lumajang melakukan pemeriksaan kesehatan kepada kepetugas PPS dan PPD yang berada dilokasi, sehingga diharapkan tidak terulang anggota Linmas yang meninggal dunia karena diduga kelelahan itu," katanya.
Ia menjelaskan tim kesehatan dari Polres Lumajang membawa perlengkapan yang terdiri dari mobil kesehatan yang berisi peralatan seperti oksigen, obat-obatan, vitamin, tandu untuk pertolongan pertama, maupun EKG untuk mendeteksi detak jantung, sehingga petugas kesehatan memeriksa tensi darah, detak jantung dan membagikan vitamin serta madu kepada petugas keamanan yang menjaga PPK.
"Setelah M. Solikin (46) anggota Linmas di TPS 24 Desa Pulo, Kecamatan Tempeh yang meninggal dunia karena kelelahan, kini anggota Linmas bernama Sukri (60) yang bertugas di TPS 13 Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari," kata Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban di Lumajang, Sabtu.
M. Solikin warga Dusun Gumukmas, Desa Pulo, Kecamatan Tempeh meninggal dunia usai berjaga di TPS 24 pada Rabu (17/4) dan Sukri meninggal dunia setelah mengawal pendistribusian logistik kotak suara di desa pada Jumat (19/4).
"Anggota Linmas yang meninggal adalah pahlawan-pahlawan demokrasi karena mereka ikut andil dalam menyukseskan pemilu serentak tahun 2019," tuturnya.
Menurutnya anggota Linmas menjaga ribuan suara masyarakat dengan mempertaruhkan jiwa raganya bersama-sama dengan petugas keamanan dari Polri dan TNI, bahkan mereka melakukan pengawalan kotak suara dan penjagaan proses penghitungan suara yang waktunya tidak sebentar.
"Pasti proses tersebut sangat melelahkan, tapi mereka tidak mengeluh karena mereka merasa itu adalah sebuah tanggung jawab besar dan amanah dari negara," ucapnya.
Arsal mengatakan ada 10 anggota dari kepolisian yang meninggal dunia dalam proses pemilu serentak 2019 karena faktor kelelahan dan juga karena faktor kecelakaan saat proses pengawalan kotak suara.
"Kami turut berbela sungkawa, semoga amal ibadah mereka diterima disisi-Nya dan bagi saya mereka adalah pahlawan-pahlawan demokrasi. Nyawa mereka tidak sia sia karena mereka telah memberikan sumbangsih yang luar biasa buat demokrasi indonesia," ujarnya.
Menyikapi hal tersebut, Polres Lumajang menyediakan tim kesehatan yang berkeliling ke tiap panitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada petugas keamanan disana, baik dari anggota Polri, anggota TNI, anggota Linmas dan anggota Satgas Keamanan Desa (SKD).
"Selain itu, tim kesehatan Polres Lumajang melakukan pemeriksaan kesehatan kepada kepetugas PPS dan PPD yang berada dilokasi, sehingga diharapkan tidak terulang anggota Linmas yang meninggal dunia karena diduga kelelahan itu," katanya.
Ia menjelaskan tim kesehatan dari Polres Lumajang membawa perlengkapan yang terdiri dari mobil kesehatan yang berisi peralatan seperti oksigen, obat-obatan, vitamin, tandu untuk pertolongan pertama, maupun EKG untuk mendeteksi detak jantung, sehingga petugas kesehatan memeriksa tensi darah, detak jantung dan membagikan vitamin serta madu kepada petugas keamanan yang menjaga PPK.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: