Liga Inggris
Tersingkir di Liga Champions, Guardiola legowo
20 April 2019 15:20 WIB
Ekspresi pelatih Manchester City Pep Guardiola setelah gol Raheem Sterling dianulir dalam laga kedua perempat final Liga Champions melawan Tottenham Hotspur di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Rabu (17/4/2019) setempat. (ANTARA/REUTERS/Phil Noble)
Jakarta (ANTARA) - Pep Guardiola berbesar hati alias legowo setelah Manchester City tersingkir dari kompetisi Liga Champions, meski pelatih asal Spanyol itu bertekad mempertahankan filosofi gaya bermain dari skuad berjuluk the Citizens.
Guardiola dengan tegas menyatakan, "Kami tidak berubah." Manchester City gagal melenggang ke babak selanjutnya setelah kalah agregat gol tandang dari Tottenham Hotspur.
Kekalahan Manchester City di kompetisi elit Eropa itu bukan tidak mungkin membuat patah hati Guardiola. Ia memandang perlu untuk terus memperkuat timnya dengan mengumandangkan filosofi yang lebih kokoh dalam bertahan dan lebih impresif dalam menyerang, sebagaimana dikutip dari laman manchester evening news.
"Kami kebobolan banyak gol, namun kami mampu mencetak banyak gol," kata Guardiola.
"Anda harus ingat dengan laga di Anfield (dalam babak kuarter-final musim lalu), tiga tembakan tepat sasaran menghasilkan tiga gol."
"Tentu saja, kami harus meningkatkan pola bermain, yang mampu menghasilkan 154 gol. Kami mampu menampilkan skema bermain yang menarik dan memikat. Kami tidak akan mengubah filosofi bermain."
Guardiola tidak merasa menyesal karena tim asuhannya tersingkir dari ajang Liga Champions. Untuk itu, ia memotivasi kepada para pemainnya agar tetap tampil dengan filosofi bermain yang selama ini dikembangkan.
"Maaf saudara-saudara, kami siap berjuang di musim depan. Kami bertekad tampil dengan filosofi bermain yang selama ini kami kembangkan," katanya.
"Tentu saja, kami ingin meningkatkan penampilan di musim depan. Kami harus fokus kepada setiap laga. Para pemain bisa saja membuat kekeliruan, mereka dapat saja tampil baik dan buruk."
"Di semua kompetisi, tidak hanya dalam laga tertentu saja, saya senantiasa berbangga. Saya senang melihat mereka tampil," kata Guardiola.
Guardiola dengan tegas menyatakan, "Kami tidak berubah." Manchester City gagal melenggang ke babak selanjutnya setelah kalah agregat gol tandang dari Tottenham Hotspur.
Kekalahan Manchester City di kompetisi elit Eropa itu bukan tidak mungkin membuat patah hati Guardiola. Ia memandang perlu untuk terus memperkuat timnya dengan mengumandangkan filosofi yang lebih kokoh dalam bertahan dan lebih impresif dalam menyerang, sebagaimana dikutip dari laman manchester evening news.
"Kami kebobolan banyak gol, namun kami mampu mencetak banyak gol," kata Guardiola.
"Anda harus ingat dengan laga di Anfield (dalam babak kuarter-final musim lalu), tiga tembakan tepat sasaran menghasilkan tiga gol."
"Tentu saja, kami harus meningkatkan pola bermain, yang mampu menghasilkan 154 gol. Kami mampu menampilkan skema bermain yang menarik dan memikat. Kami tidak akan mengubah filosofi bermain."
Guardiola tidak merasa menyesal karena tim asuhannya tersingkir dari ajang Liga Champions. Untuk itu, ia memotivasi kepada para pemainnya agar tetap tampil dengan filosofi bermain yang selama ini dikembangkan.
"Maaf saudara-saudara, kami siap berjuang di musim depan. Kami bertekad tampil dengan filosofi bermain yang selama ini kami kembangkan," katanya.
"Tentu saja, kami ingin meningkatkan penampilan di musim depan. Kami harus fokus kepada setiap laga. Para pemain bisa saja membuat kekeliruan, mereka dapat saja tampil baik dan buruk."
"Di semua kompetisi, tidak hanya dalam laga tertentu saja, saya senantiasa berbangga. Saya senang melihat mereka tampil," kata Guardiola.
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: