Dokter Kamerun tewas dalam serangan di zona Ebola
20 April 2019 09:10 WIB
Petugas kesehatan memakai pakaian pelindung membawa perempuan Kongo yang dikonfirmasi terkena Ebola saat ia dibawa ke pusat perawatan Ebola di Butembo, di Republik Demokratik Kongo, 28 maret 2019. Foto diambil tanggal 28 Maret 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner/aww/cfo
Goma, Republik Demokratik Kong (ANTARA) - Sebuah rumah sakit di jantung wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo diserang hingga seorang dokter berkewarganegaraan Kamerun tewas dan sejumlah orang terluka, kata wali kota setempat, Jumat.
Dua serangan berlangsung secara terpisah, yaitu pada Kamis (18/4) dan Jumat, di rumah sakit di Kota Butembo, kata Wali Kota Sylvain Kanyamanda.
Butembo merupakan salah satu zona tempat wabah Ebola terparah kedua dalam sejarah meluas sangat cepat sejak dinyatakan sebagai wilayah Ebola pada Agustus.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyeus melalui Twitter membenarkan bahwa satu orang meninggal dan beberapa orang lagi terluka di rumah sakit. Ia tidak menyebutkan jadi diri korban tewas.
"Ini hari yang sangat menyedihkan," tulis Tedros. "Para petugas kesehatan bekerja siang-malam untuk menyelamatkan nyawa. Petugas kesehatan #BukanTarget."
Belum ada kejelasan soal siapa yang berada di balik serangan atau apakah di rumah sakit tersebut sedang ada pasien Ebola atau tidak ketika serangan terjadi.
Pusat-pusat perawatan pasien Ebola telah mengalami serentetan serangan sejak Februari. Keadaan itu membuat penyebaran virus menjadi cepat. Biasanya para penyerang tidak diketahui jadi dirinya namun diyakini terdiri dari kelompok milisi maupun sejumlah anggota masyarakat setempat, yang tak percaya pada upaya penanganan virus itu.
Wabah Ebola di provinsi North Kivu dan Ituri diyakini sejauh ini telah menewaskan 843 orang dan menjangkiti lebih dari 450 lainnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korban meninggal akibat Ebola di DRC bertambah jadi 496
Baca juga: Pemilihan presiden DRC ditunda satu pekan
Baca juga: WHO kesulitan tangani Ebola di Kongo
Dua serangan berlangsung secara terpisah, yaitu pada Kamis (18/4) dan Jumat, di rumah sakit di Kota Butembo, kata Wali Kota Sylvain Kanyamanda.
Butembo merupakan salah satu zona tempat wabah Ebola terparah kedua dalam sejarah meluas sangat cepat sejak dinyatakan sebagai wilayah Ebola pada Agustus.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyeus melalui Twitter membenarkan bahwa satu orang meninggal dan beberapa orang lagi terluka di rumah sakit. Ia tidak menyebutkan jadi diri korban tewas.
"Ini hari yang sangat menyedihkan," tulis Tedros. "Para petugas kesehatan bekerja siang-malam untuk menyelamatkan nyawa. Petugas kesehatan #BukanTarget."
Belum ada kejelasan soal siapa yang berada di balik serangan atau apakah di rumah sakit tersebut sedang ada pasien Ebola atau tidak ketika serangan terjadi.
Pusat-pusat perawatan pasien Ebola telah mengalami serentetan serangan sejak Februari. Keadaan itu membuat penyebaran virus menjadi cepat. Biasanya para penyerang tidak diketahui jadi dirinya namun diyakini terdiri dari kelompok milisi maupun sejumlah anggota masyarakat setempat, yang tak percaya pada upaya penanganan virus itu.
Wabah Ebola di provinsi North Kivu dan Ituri diyakini sejauh ini telah menewaskan 843 orang dan menjangkiti lebih dari 450 lainnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korban meninggal akibat Ebola di DRC bertambah jadi 496
Baca juga: Pemilihan presiden DRC ditunda satu pekan
Baca juga: WHO kesulitan tangani Ebola di Kongo
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: