Surabaya (ANTARA) - Sejumlah kiai sepuh Jawa Timur menyayangkan pernyataan Amien Rais di video yang tersebar di media sosial yang menyampaikan bahwa hasil Pemilihan Presiden 2019 di Jatim dimenangkan oleh pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Terus terang kami menyayangkan pernyataan Pak Amien Rais yang viral di media sosial itu,” ujar Ketua PBNU Saifullah Yusuf usai menggelar pertemuan dengan kiai-kiai sepuh di kediamannya di kawasan Gayungsari Surabaya, Jumat.
Menurut dia, seharusnya Amien Rais tidak terlebih dahulu mengeluarkan pernyataan tergesa-gesa sebelum ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Di media sosial beredar potongan video bedurasi 1,31 menit yang memperlihatkan Amien Rais mengatakan adanya hasil “Real Count” tiga lembaga terakreditasi Bawaslu yang menurut dia perolehan Prabowo-Sandi di Jawa Timur unggul dibandingkan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Para kiai, kata dia, berharap Amien Rais bisa segera mengoreksi dan menunggu seluruh proses penghitungan suara di KPU demi menghindari timbulnya kegaduhan lebih jauh.
“Tadi saat pertemuan dengan kiai-kiai juga disinggung dan sangat menyayangkan pernyataan Pak Amin Rais itu,” kata wakil gubernur Jatim periode 2009-2019 tersebut.
Sementara itu, pertemuan tersebut dihadiri beberapa kiai sepuh, antara lain pengasuh pesantren Lirboyo Kediri KH Abdullah Kafabihi Mahrus, pengasuh pesantren Miftachussunnah Surabaya KH Miftahul Ahyar, pengasuh pesantren Ploso Kediri KH Zainuddin Djazuli dan KH Nurul Huda Djazuli.
Kemudian, pengasuh pesantren Sidogiri Pasuruan KH Nawawi Abdul Djalil, pengasuh pesantren Salafiyah Pasuruan KH Idris Hamid, pengasuh pesantren Al-Ihsan Jrangoan, Sampang KH Mahrus Malik serta sejumlah kiai sepuh lainnya.
Pertemuan tersebut diikuti tak hanya kiai yang menyatakan dukungannya ke pasangan Jokowi-Ma’ruf, tapi ada juga yang mendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Kiai sepuh Jatim sayangkan pernyataan Amien Rais
19 April 2019 22:12 WIB
Ketua PBNU Saifullah Yusuf. (Foto Fiqih Arfani)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: