Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena lonjakan angka penjualan ritel Amerika Serikat (AS) mendorong dolar lebih kuat, mengurangi daya tarik terhadap logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni turun 0,8 dolar AS atau 0,06 persen, menjadi menetap di 1.276 dolar AS per ounce. Penyelesaian ini merupakan penutupan terendah untuk tahun kontrak paling aktif hingga saat ini, menurut data MarketWatch.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,45 persen menjadi 97,46 pada pukul 17.30 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS, menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sehari sebelumnya, emas berjangka juga ditutup sedikit melemah, karena logam mulia dikekang oleh aksi technical selling atau penjualan teknis para pedagang. Namun, penurunan emas lebih lanjut dibatasi oleh pelemahan greenback.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 1,6 sen AS atau 0,11 persen, menjadi berakhir di 14,955 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 12,4 dolar AS atau 1,39 persen, menjadi ditutup pada 903,7 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Bursa Wall Street ditutup sedikit menguat ditopang data ekonomi AS
Baca juga: Bursa Spanyol menguat, Indeks IBEX 35 ditutup naik 32,10 poin
Baca juga: Bursa Inggris merosot, Indeks FTSE 100 ditutup turun 11,44 poin
Harga emas turun dipicu lonjakan penjualan ritel Amerika
19 April 2019 05:19 WIB
Ilustrasi. Kepingan Emas 25kg. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wdy
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: