Mamuju (ANTARA) - Polda Provinsi Sulawesi Barat menurunkan kekuatan penuh untuk mengamankan keseluruhan proses pemilu 2019 agar tetap berlansung aman, lancar dan kondusif.
"Ada kejadian menonjol yang terjadi di beberapa TPS pada pemilu seperti kurangnya kertas suara dan parahnya lagi ada masyarakat pemilih yang harus kehilangan nyawa karena ditikam langsung di TPS," kata Kapolda Sulbar Brigjend Baharuddin Djadar di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan, hal tersebut tentu harus menjadi perhatian kita agar lebih maksimal dalam melaksanakan tugas, lebih waspada serta jelih melihat Situasi dan harus saling mengingatkan.
"Kejadian yang terjadi biarlah berlalu karena akan ditangani petugas lainnya, intinya hasil rekap suara harus dipertahankan meskipun nyawa taruhannya," katanya.
Ia mengatakan, aparat kepolisian harus membuktikan bahwa kehadiran Polisi bukan untuk mengarahkan para pemilih siapa yang akan dipilih, namun keberadaan kita untuk memberikan rasa aman dan memastikan proses pemilihan tetap lancar.
"Andaikan nyawa harus menjadi taruhan karena dalam mengamankan pemilu ini maka boleh kita lakukan cara apapun," katanya.
Ia menegaskan, tugas kita yang selain patroli adalah mendatangi langsung TPS yang masih melakukan rekap suara di TPS dan memastikan personil yang dilibatkan melaksanakan tugasnya.
"Terkait TPS yang ada masalah baik karena kekurangan kertas suara maupun terjadi tindak pidana pembunuhan, diminta untuk menindak lanjuti permasalahan tersebut," katanya.
Baca juga: Polri: pengamanan tidak kendur usai pemilu
Baca juga: Tembak di tempat bagi pengacau Pemilu
Baca juga: Lemkapi apresiasi keberhasilan Polri dan TNI amankan pemilu
Amankan pemilu, Polda Sulbar turunkan kekuatan penuh
18 April 2019 21:46 WIB
Kapolda Sulbar Brigjend Baharuddin Djafar saat melakukan konfrensi pers pengamanan pemilu di Mamuju, Kamis. (Antaranews/M Faisal Hanapi)
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: