Yogyakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta semua pihak menerima dengan jiwa besar apapun hasil Pemilu 2019 yang secara resmi akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum.

"Hendaknya semua pihak menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil-hasil pemilu yang secara resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan jiwa besar, ksatria, lapang hati, dan bijaksana," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, apabila terdapat persengketaan pemilu hendaknya diselesaikan secara hukum yang dijamin konstitusi disertai jiwa musyawarah untuk kemaslahatan bersama.

Hal itu, lanjut dia, sudah menjadi karakter bangsa Indonesia yang religius, berbudaya luhur, dan terkandung dalam sila keempat Pancasila

"Mengajak semua pihak untuk 'cooling down' yang ditunjukkan dengan sikap menahan diri, menjaga ketenangan, dan bersabar menunggu hasil penghitungan dan pengumuman resmi dari KPU," kata dia.

Haedar juga meminta masyarakat tidak terlalu terpengaruh suasana oleh banyaknya hasil hitung cepat (quick count), atau exit poll yang disajikan di media massa, media sosial, dan ruang publik meski berdasarkan data yang patut dihormati.

"Sebagai sebuah kerja ilmiah, hasil-hasil survei merupakan sajian hitungan atau data yang patut dihormati, tetapi sama sekali tidak memengaruhi dan menentukan hasil pemilu," kata dia.

Secara khusus, Haedar juga berharap para kontestan pemilihan presiden, wakil presiden, legislatif serta para tim sukses dan pendukungnya tidak membuat pernyataan spekulatif dan konfrontatif yang dapat menjadikan susana pascapemilu dan kehidupan kebangsaan menjadi tidak kondusif.

"Hasil penghitungan internal maupun dari luar hendaknya tidak dijadikan rujukan kemenangan, karena patokan resmi mengenai hasil pemilu sepenuhnya berada dalam kewenangan KPU," kata Haedar.

Oleh sebab itu, ia juga mendesak KPU, Bawaslu, dan seluruh jajarannya agar bekerja lebih profesional, jujur, adil, transparan, dan independen sehingga proses penghitungan dan hasil pemilu betul-betul terpercaya, objektif, dan seksama serta diumumkan tepat waktu sehingga dapat diterima secara objektif oleh semua pihak.

"Mendesak kepada semua pihak untuk memberi kesempatan kepada penyelenggara pemilu bekerja secara profesional, jujur, adil, transparan, independen dan juga berharap pada pihak-pihak manapun untuk tidak melakukan tekanan dalam bentuk apapun yang berakibat KPU dan Bawaslu bekerja tidak jujur dan profesional," kata Haedar Nashir.