Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan pemerintah akan membagi tambahan 10.000 kuota haji Indonesia secara proporsional untuk seluruh provinsi yang ada dengan prioritas untuk para lansia dan para pendampingnya serta jamaah lain.

Lukman Hakim Saifuddin berjanji akan berusaha maksimal merealisasikan pengadaan fasilitas pelayanan dan segala sesuatunya untuk mengeksekusi tambahan 10.000 kuota jamaah haji Indonesia, yang telah diberikan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia mulai musim haji tahun 2019 ini.

“Pada dasarnya, kami di Kementerian Agama akan berusaha merealisasikan penyiapan pengadaan fasilitas pelayanan dan segala sesuatunya untuk tambahan 10.000 kuota jamaah haji kita,” kata Lukman Hakim seperti disampaikan di laman resmi Sekretariat Kabinet, Kamis.

Konsekuensinya, lanjut Menag, perlu adanya tambahan anggaran karena adanya penambahan jumlah jamaah haji, tentunya juga membutuhkan penambahan petugas karena adanya penambahan jamaah, kloternya akan bertambah, petugas petugas kloter pun juga bertambah.

“Jadi, ini yang nanti sebagian akan didapatkan dari BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji), sebagian juga dari efisiensi yang dilakukan oleh Kementerian Agama, dan terakhir tentu dari APBN khususnya untuk membiayai petugas-petugas tambahan,” kata Menag.

Namun, Menag Lukman Hakim Saifuddin belum bisa memastikan berapa tambahan anggaran yang diperlukan, karena masih akan dirapatkan dengan mitra kerjanya di Komisi VIII DPR RI pada Selasa depan.

"Kita belum bisa menyebutkan angka pastinya karena kita masih terus menghitung secara persis, dan tentu saya menghormati DPR dalam hal ini Komisi VIII. Sebelum saya sampaikan kepada mereka tentu belum saatnya untuk disampaikan kepada publik,” kata Menag.

Presiden Joko Widodo pada Kamis ini memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) membahas tindak lanjut hasil kunjungan kerjanya ke Arab Saudi beberapa waktu.

Selain membahas tambahan 10.000 kuota haji Indonesia mulai tahun 2019 ini, ratas juga membahas keinginan peningkatan investasi Arab Saudi di Indonesia.

"Keduanya saya kira harus kita tindak lanjuti secepatnya sehingga respons ini akan menuntaskan, terutama rencana investasi Arab Saudi ke Indonesia yang kemarin sudah disampaikan, Saudi ingin Indonesia kerja sama dengan Saudi dan menjadikan negara kita sebagai hub bagi industri petrokimia di Asia Tenggara," kata Presiden Jokowi.*


Baca juga: Menag segera temui DPR bahas kuota tambahan haji

Baca juga: Kemenag tindaklanjuti tambahan kuota haji 10 ribu