Kupang (ANTARA) - Rektor Universitas Negeri Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof Fredrik Benu mengatakan, sebaiknya semua pihak menunggu hasil resmi Pemilu Presiden 2019 yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita tunggu pengumuman resmi dari KPU saja, sebagai lembaga penyelenggara pemilu," katanya kepada ANTARA di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, terkait hasil Pilpres 2019.
Fredrick Benu mengatakan dirinya tidak ingin memberikan pendapat soal masalah politik karena bukan keahliannya.
"Saya bukan ahli politik. Jadi saya tidak ingin berpendapat soal politik, tetapi saya hanya bersyukur bahwa pesta demokrasi telah berjalan dengan baik," katanya.
Dalam pesta demokrasi yang berlangsung pada Rabu, (17/4), rakyat juga berpartisipasi dalam pesta demokrasi dengan antusias.
Mengenai hasil, dia mengatakan, kurang paham soal politik, apalagi kedua kubu punya pendapat sendiri-sendiri.
Secara terpisah, akademisi dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Mikhael Bataona, MA, menilai hal yang perlu dihindari saat ini adalah, jangan lagi ada yang menempatkan diri sebagai pihak yang dizalimi atau menuduh dicurangi.
Alasannya karena sikap tersebut sesungguhnya hanya "playing victim" untuk mendapat simpati, dan memprovokasi masyarakat yang sebenarnya sejak Rabu, (17/4) petang sudah menerima hasil pilpres ini.
"Jangan sampai juga masyarakat menertawakan elit-elitnya yang sengaja buta, meskipun di belakang sana sebenarnya sudah tahu bahwa hasil tersebut benar, sambil menunggu hasil 'real count' dari KPU," kata Bataona.
Baca juga: Ribuan mahasiswa di NTT terancam tidak ikut pemilu
Semua pihak diminta tunggu hasil pengumuman KPU, sebut Rektor Undana
18 April 2019 12:52 WIB
Rektor Undana Prof Fredrik Benu (kiri) mengenakan baju putih. (ANTARA FOTO/Ist)
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: