Palu (ANTARA) - Sebanyak 370 TPS di delapan kecamatan di sejumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah baru melaksanakan pemungutan suara calon presiden dan wakil presiden, calon anggota legislatif (caleg) daerah dan pusat hari ini, Kamis (18/4)

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tengah, Tanwir Lamaming, mengatakan sejumlah desa dan kelurahan tersebut baru melaksanakan pemungutan suara disebabkan kelalaian KPU setempat.

"Memang manajemen KPU Banggai yang tidak siap menyelenggarakan pemilu di seluruh wilayah di Kabupaten Banggai sehingga sekitar 370 TPS di delapan kecamatan baru melaksanakan pemungutan suara hari ini," katanya.

Dia tidak merinci di desa mana saja di delapan kecamatan yang di Kabupaten Banggai yang melaksanakan pemungutan suara susulan hari ini.

"Tidak semua TPS di delapan kecamatan itu melaksanakan pemungutan suara hari ini. Paling lambat logistik pemilu sampai di TPS jam tujuh lewat tadi. Misalnya, di Desa Sidomukti Kecamatan Toili baru melaksanakan pemungutan suara hari ini," katanya.

Setelah melaporkan kejadian itu ke KPU Republik Indonesia, dia memastikan akan memberi teguran kepada KPU Banggai atas kelalaian dan ketidakprofesionalan mereka dalam menyelenggarakan pemilu di sana.

"Teguran itu pasti akan diberikan, hanya saja kita saat ini fokus dulu agar pemilih di delapan kecamatan di sana dapat menggunakan hak suaranya hari ini," ujarnya.

Sejumlah upaya dilakukan KPU Banggai, dibantu pemerintah daerah dan aparat keamanan setempat agar partisipasi pemilih di delapan kecamatan tersebut tetap tinggi walau baru menggelar pemungutan suara hari ini.

Di antaranya, mengumumkan pelaksanaan pemungutan suara lewat pengeras suara di rumah-rumah ibadah dan mengumumkan dari rumah ke rumah warga.

Sementara itu Bupati Banggai Herwin Yatim mengatakan sejak beberapa hari terakhir Aparatus Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banggai bersama aparat dari Polres Banggai, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah menawarkan diri membantu KPU Banggai.

"Tetapi ditolak dengan alasan mereka masih mampu dengan jumlah anggota dan relawan di KPU Banggai yang ada," katanya.

Alhasil sehari sebelum pelaksanaan pemungutan suara di delapan kecamatan tersebut, logistik pemilu masih belum terdistribusi di berbagai TPS.

Melihat kondisi demikian, akhirnya Pemkab Banggai berserta jajarannya, aparat Polres Banggai, TNI dan Satpol PP berinisiatif membantu penyaluran logistik pemilu hingga pelaksanaan pemungutan suara terlaksana.

"Sekarang kami semua turun tangan membantu sesuai mekanisme dan aturan yang ada sehingga KPU Banggai dapat menuntaskan pekerjaannya," ucapnya.*


Baca juga: Bupati Banggai sesalkan kinerja KPU

Baca juga: 11 kecamatan di Banggai terancam tidak laksanakan pencoblosan