Seoul (ANTARA) - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Indonesia nomor urut satu, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, tercatat unggul dengan perolehan suara sekitar 67,6 persen dalam pemilihan umum di Korea Selatan, demikian perhitungan suara yang dicatat ANTARA pada Rabu di Seoul.

Dari sekitar 7.085 suara sah, pasangan Jokowi-Amin meraup 4.791 sementara pesaingnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mendapatkan 2.294 suara.

Menanggapi cukup lancarnya pemilihan umum di wilayah kerjanya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, mengaku berterimakasih terhadap semua pihak yang telah membantu.

"Saya berterimakasih kepada semua pihak yang membantu penyelenggaraan pemilihan umum kali ini," kata Umar.
Pasangan nomor urut 1 meraih suara mayoritas di KBRI Seoul. (ANTARA/GM Nur Lintang)

Proses perhitungan suara di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul terpantau cukup lancar meski sempat terjadi perdebatan antara beberapa saksi dengan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) karena perbedaan perhitungan surat suara.

Beberapa warga yang terlambat melakukan pencoblosan juga mendatangi kantor KBRI pada hari ini dan sempat mengeluarkan amarahnya karena sempat tidak diperbolehkan untuk mencoblos.

"Saya ini warga negara Indonesia, dokumen saya lengkap. Kenapa hanya terlambat dua menit saya tidak diperbolehkan untuk mencoblos," kata seorang pria yang mengaku bekerja di Ansan, sekitar satu setengah jam dari Seoul.

Namun setelah bernegosiasi dengan panitia pengawas pemilu dan panitia pemilu luar negeri, pria yang tidak mau disebutkan namanya tersebut akhirnya bisa menunaikan haknya.

Perhitungan untuk 13 tempat pemungutan suara, tiga kotak suara keliling, dan lima surat yang lewat pos dilakukan secara bersamaan dalam dua ruangan.

Baca juga: Perolehan suara Jokowi-Ma'ruf unggul di Timor Leste
Baca juga: Suara Jokowi-Ma'ruf unggul di Vietnam