Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno berpesan agar calon legislatif yang tidak terpilih dalam Pemilu 2019 bisa menerima kenyataan dengan lapang dada agar tidak menimbulkan penyakit kejiwaan dan harus masuk rumah sakit jiwa di "Gadut".

"Prosesnya sudah dilewati. Usaha sudah dilakukan semaksimal mungkin. Hasilnya serahkan pada Tuhan. Apapun hasilnya harus bisa diterima," katanya usai pencoblosan di Padang, Rabu.

Ia mengatakan itu terkait kemungkinan ada caleg yang tidak bisa menerima hasil dan masuk ke "Gadut" atau istilah warga Sumbar menyebut lokasi Rumah Sakit Jiwa di daerah itu.

Irwan mengakui jumlah calon legislatif dalam Pemilu 2019 amat banyak dan hanya sebagian kecil yang akan bisa menjadi wakil rakyat.

Untuk tingkat DPR, DPRD Provinsi hingga kabupaten/kota, dari 10 calon legislatif paling banyak biasanya hanya ada dua orang yang berhasil mendapatkan kursi. Delapan orang dari partai yang sama dipastikan gagal.

Bahkan ada partai yang tidak satupun calegnya bisa meraih kursi hingga semua gagal.

Hal itu adalah bagian dari proses demokrasi yang harus dipahami dan diterima semua pihak. "Jangan sampai ada pula aksi anarkis karena menolak hasil demokrasi itu. Jaga suasana kondusif," ujarnya.

Salah seorang caleg yang maju dalam Pemilu 2019 tersebut adalah isteri Gubernur Nevi Zuairina. Irwan menyebut isterinya, inshaallah, siap menerima apapun hasil dari Pemilu itu nanti.*


Baca juga: Pemkab Cianjur siapkan layanan kesehatan jiwa caleg gagal

Baca juga: Disiapkan layanan gangguan kejiwaan di RSUD Wonosari bagi caleg gagal

Baca juga: RSUD Bunut siapkan ruang khusus untuk caleg gagal pada Pemilu 2019