Jakarta (ANTARA) - Keunggulan pasangan calon presiden/wakil presiden, Joko Widodo/KH Ma’ruf Amin, disebut Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia didorong dua faktor. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei sementara ini menunjukkan keunggulan pasangan ini atas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Associate Researcher Indikator Politik Indonesia, Ahmad Khoirul Umam, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, mengatakan, hasil hitung cepat lembaganya yang hingga pukul 18.15 WIB mengunggulkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin linear dengan hasil survei yang dilakukan Indikator pada Februari 2019.
“Penemuan hasil sore hari ini linear dengan penemuan Indikator pada Februari 2019. Di Banten dan Jabar sendiri misalnya memang basis utama pasangan calon nomor urut 02. Dan upaya untuk mempengaruhi preferensi politik tidak signifikan karena ada dua faktor,” kata dosen Universitas Paramadina Jakarta itu.
Faktor pertama, yakni imam politik yang cukup kuat sehingga masyarakat tidak naik atau turun preferensinya dihantam dengan argumen apapun. “Pendekatan door to door canvasing dianggap berpotensi tidak begitu signifikan terhadap preferensi pemilih,” katanya.
Faktor kedua, karena ada semacam echo chamber effect yang membuat masyarakat pendukung masing-masing calon semakin solid.
Dibandingkan Pilpres 2014, ia mengatakan, hanya ada selisih yang sangat kecil dibandingkan prediksi hasil Pemilu 2019.
“Kubu Jokowi 53 persen sementara Prabowo 46 persen kalau dibandingkan sekarang Jokowi hanya naik dua persen sementara Prabowo turun dua persen. Ini tidak signifikan dalam skala nasional, ada kecenderungan echo chamber effect sehingga apapun yang disampaikan kedua kubu tidak punya dialektika di sana. Itu membuat mereka tetap solid,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, peneliti senior Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida, mengatakan untuk Jawa Barat dan Banten, pasangan calon nomor urut 02 lebih unggul karena dua wilayah itu merupakan lumbung suara pasangan Prabowo-Sandi.
“Survei pra-Pemilu sejak September hingga Maret, Jawa Barat dan Banten merupakan lumbung suara paslon 02,” katanya.
Sampai dengan pukul 18.30 WIB, jumlah data yang masuk dalam hitung cepat Indikator Politik Indonesia mencapai 85,35 persen. Dengan margin of error (plus-minus) 0,65 persen, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin meraih 54 persen sementara Prabowo-Sandi 46 persen.
Indikator juga mencatat tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 mencapai 83,91 persen.
Ini dua sebab Jokowi-KH Ma'ruf Amin unggul
17 April 2019 18:41 WIB
Associate Researcher Indikator Politik Indonesia, Ahmad Khoirul Umam. (ANTARA/Hanni Sofia)
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: