Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pengurangan jumlah warga miskin dua persen per tahun melalui perbaikan kesejahteraan dan kemampuan ekonomi. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota Jakarta, Rabu, saat mengukuhkan tim koordinasi penanggulangan kemiskinan mengatakan penghapusan kemiskinan di ibukota bukanlah pekerjaan yang mudah karena permasalahan yang kompleks dan saling berkolerasi. "Saya minta tim ini dapat merealisasikan target penanggulangan kemiskinan yaitu menurunkan jumlah penduduk miskin dua persen per tahun dan menurunkan angka pengangguran tiga persen pada 2009," katanya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jakarta, persentase penduduk miskin di Jakarta selama 2002-2007 berkisar antara 3,42 persen hingga 4,48 persen. BPS mencatat pada Mei 2006 terdapat 70.316 rumah tangga dengan kategori miskin, 23.651 rumah tangga dengan kategori sangat miskin dan 66.513 rumah tangga berkategori hampir miskin. "Untuk itu saya minta dilakukannya penyusunan peta dan inventarisir sasaran kemiskinan, penetapan program prioriras dan pelibatan semua pihak," ujar Fauzi Bowo. Gubernur DKI menyatakan cukup banyak program dari berbagai pihak untuk pengurangan kemiskinan, namun bila tidak terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik justru membingungkan warga miskin yang dibantu. "Setiap program tentunya mengajukan syarat, program bisa berbeda-beda, pada akhirnya karena banyak syaratnya maka tidak ada yang terpenuhi dan gagal mendapatkan bantuan," paparnya. Fauzi Bowo meminta agar program bantuan itu disalurkan melalui satu pintu sehingga terkoordinasi dan tepat sasaran. "Percayakan pada Pemprov karena memahami bagaimana kondisi wilayah dan karakteristik warganya," ujar Fauzi. Sementara itu Asisten Kesejahteraan Masyarakat pada Sekda Provinsi DKI Jakarta Rohana Manggala mengatakan saat ini terdapat 630.000 warga miskin di Jakarta, meningkat dari 560.000 pada 2005. "Kenaikan itu antara lain akibat kenaikan bahan bakar minyak. Wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur merupakan daerah yang banyak warga miskinnya," kata Rohana.(*)