Palu (ANTARA) - Ribuan pengungsi korban likuefaksi Balaroa antusias menggunakan hak suaranya pada pemilu, Rabu (17/4).

13 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palu khusus untuk korban likuefaksi di kawasan pengungsian terpadu Sport Center Balaroa sudah dipadati oleh pemilih sejak pukulpukul 07.30 WITA.

"Alhamdulillah saya masih tetap semangat mencoblos walaupun menjadi korban bencana,"kata salah satu pengungsi , Juna.

Di mata Juna yang mencoblos di TPS 08 Selter Balaroa, pemilu merupakan momen yang sangat berharga dan memilih calon pemimpin daerah serta negeri adalah perkara yang wajib untuk ditunaikan dalam kesempatan tersebut.

"Mudah-mudahan presiden dan wakil rakyat yang akan datang bisa memberikan yang terbaik bagi saya dan korban bencana yang lain yang bisa membantu dan memenuhi kebutuhan hidup kami,"harapnya.

Senada dengan Juna, Laila pengungsi korban likuefaksi lainnya juga berharap demikian. Meski duka akibat likuefaksi yang merenggut anak semata wayangnya, 28 September 2018 lalu, Laila tetap menggunakan hak pilihnya.

"Tetap semamgat. Mudah-mudahan pemimpin negeri dan wakil rakyat yang terpilih bisa merubah Indonesia menjadi lebih baik terutama kami yang menjadi korban likuefaksi yang masih mengungsi,"ujarnya.

Dia berharap pengungsi yang bernasib sama dengannya tidak golput dan menggunakan hak suaranya dengan sebaik-baiknya.

Sementata itu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 08 Selter Balaroa Faisal yakin partisipasi pemilih pengungsi di kawasan pengungsian terpadu Sport Center Balaroa tinggi.

Sebab KPPS di setiap TPS tidak bosan-bosannya selalu mengajak para pengungsi untuk berpartisipasi menggunakan hak suaranya pada pemilu 17 April.

"Kami selalu mengajak dan mengimbau pengungsi agar memilih dan jangan sampai golput sebab jika golput yang akan rugi mereka sendiri,"

Dia berharap tidak ada satupun pengungsi yang golput dan semua memilih pemimpin sesuai pilihan hati bukan karena iming-iming uang dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Karena pemilu ini lima tahun sekali sehingga sangat penting untuk menentukan nasib mereka lima tahun ke depan,"ucapnya.