Efisiensikan sektor hulu, Pertamina luncurkan aplikasi PertafloSIM
16 April 2019 15:39 WIB
Peluncuran aplikasi PertafloSIM dari Pusat Riset dan Teknologi PT Pertamina oleh Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan dan Direktur Hulu Dharmawan H Samsu di Jakarta, Senin (15/4/2019). (Dokumentasi PT Pertamina)
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) meluncurkan PertafloSIM, sebuah aplikasi penghitung aliran minyak dan gas (migas) dalam pipa sejak dari dasar sumur hingga ke permukaan dan titik serah atau titik jual (sales point) dalam rangka efisiensi di sektor hulu.
"Pertamina saat ini sedang mengembangkan jaringan perpipaan yang luas pada blok-blok terminasi, sehingga software ini sangat mendukung efisiensi di sektor hulu,” ujar Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Risiko (PIMR) Pertamina, Heru Setiawan dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Heru menjelaskan bahwa inovasi software ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk melakukan efisiensi khususnya di sektor hulu, karena biayanya jauh lebih hemat dibanding software komersial dengan sistem sewa lisensi yang sebelumnya digunakan Pertamina.
“Software ini sudah diterapkan pada ujicoba di Lapangan Tambun yang memiliki jaringan lengkap mulai dari dry gas, black oil, dan model multiphase compositional," tuturnya.
Dia juga menambahkan bahwa PertafloSIM merupakan kebanggaan karena hasil inovasi anak negeri sendiri. Kinerjanya sudah divalidasi dengan data lapangan-lapangan di Indonesia, dan berhasil memberikan solusi terhadap masalah operasi yang ada.
PertafloSIM juga telah dipresentasikan kepada SKK Migas dan Direktorat Hulu yang akan menjadi potensi pengguna paling besar mulai dari Upstream Technical Center, Eksploitasi Pertamina EP, Asset-1, Asset-2, Asset-3, Asset-4, dan Asset-5 Pertamina EP, Pertamina Hulu Energi, dan Pertamina Hulu Mahakam.
PertafloSIM merupakan hasil riset dan kajian yang panjang antara Pertamina dengan ITB. Awalnya, software ini dikembangkan di sebuah mesin pemrograman, kemudian sejak tahun 2016 muncul ide untuk membuat software dalam sebuah Graphical User Interface yang lengkap berisi modul-modul yang dibutuhkan yang akan menjadi alat kerja engineer sehari-sehari. Pada tahun 2016, usulan nama software adalah Pertaflo, dan di awal tahun 2019 disepakati seluruh pihak nama software ini menjadi PertafloSIM.
“Sejak 18 tahun lalu Pertamina bekerjasama dengan ITB mengembangkan software perhitungan aliran minyak dan gas dalam pipa. Motivasinya adalah bagaimana memecahkan permasalahan-permasalahan di lapangan melalui model matematika dan simulasi,” kata Heru.
Ke depan, PertafloSIM rencananya akan digunakan secara intensif di lingkungan Pertamina sehingga terwujud efisiensi biaya produksi dan terciptanya potensi perusahaan dalam mengembangkan teknologi sendiri.
"Pertamina saat ini sedang mengembangkan jaringan perpipaan yang luas pada blok-blok terminasi, sehingga software ini sangat mendukung efisiensi di sektor hulu,” ujar Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Risiko (PIMR) Pertamina, Heru Setiawan dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Heru menjelaskan bahwa inovasi software ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk melakukan efisiensi khususnya di sektor hulu, karena biayanya jauh lebih hemat dibanding software komersial dengan sistem sewa lisensi yang sebelumnya digunakan Pertamina.
“Software ini sudah diterapkan pada ujicoba di Lapangan Tambun yang memiliki jaringan lengkap mulai dari dry gas, black oil, dan model multiphase compositional," tuturnya.
Dia juga menambahkan bahwa PertafloSIM merupakan kebanggaan karena hasil inovasi anak negeri sendiri. Kinerjanya sudah divalidasi dengan data lapangan-lapangan di Indonesia, dan berhasil memberikan solusi terhadap masalah operasi yang ada.
PertafloSIM juga telah dipresentasikan kepada SKK Migas dan Direktorat Hulu yang akan menjadi potensi pengguna paling besar mulai dari Upstream Technical Center, Eksploitasi Pertamina EP, Asset-1, Asset-2, Asset-3, Asset-4, dan Asset-5 Pertamina EP, Pertamina Hulu Energi, dan Pertamina Hulu Mahakam.
PertafloSIM merupakan hasil riset dan kajian yang panjang antara Pertamina dengan ITB. Awalnya, software ini dikembangkan di sebuah mesin pemrograman, kemudian sejak tahun 2016 muncul ide untuk membuat software dalam sebuah Graphical User Interface yang lengkap berisi modul-modul yang dibutuhkan yang akan menjadi alat kerja engineer sehari-sehari. Pada tahun 2016, usulan nama software adalah Pertaflo, dan di awal tahun 2019 disepakati seluruh pihak nama software ini menjadi PertafloSIM.
“Sejak 18 tahun lalu Pertamina bekerjasama dengan ITB mengembangkan software perhitungan aliran minyak dan gas dalam pipa. Motivasinya adalah bagaimana memecahkan permasalahan-permasalahan di lapangan melalui model matematika dan simulasi,” kata Heru.
Ke depan, PertafloSIM rencananya akan digunakan secara intensif di lingkungan Pertamina sehingga terwujud efisiensi biaya produksi dan terciptanya potensi perusahaan dalam mengembangkan teknologi sendiri.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: