Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menginstruksikan pelayanan pelabuhan tetap beroperasi melayani calon penumpang kapal laut dan bongkar muat barang selama Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif pada 17 April 2019.

"Kami sudah menyiagakan petugas piket, agar pelayanan tetap berjalan normal selama pemilu," kata Kepala KSOP Pangkalbalam Izuar, di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan Pelabuhan Pangkalbalam merupakan pintu gerbang perekonomian masyarakat di Pulau Bangka. Hampir 80 persen berbagai kebutuhan pokok masyarakat dipasok melalui Pelabuhan Pangkalbalam.

Karena itu, pelabuhan yang berlokasi di pusat ibu kota provinsi ini harus tetap beroperasi selama pemilu, hari besar keagamaan dan libur nasional lainnya, untuk mengantisipasi kenaikan harga sembako dan kebutuhan masyarakat lainnya menjelang puasa Ramadan tahun ini.

"Saya sudah memerintahkan seluruh perusahaan di lingkungan pelabuhan tetap beroperasi, agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik," katanya lagi.

Menurut dia, apabila layanan pelabuhan ini terhenti, maka akan berimbas terhadap penumpukan calon penumpang kapal dan penumpukan barang di pelabuhan pada akhirnya mengganggu perekonomian masyarakat di provinsi kepulauan ini.

"Ini hanya masalah mengatur waktu saja. Pegawai dan karyawan bergilir datang ke tempat pemungutan suara dalam menggunakan hak pilih untuk memilih calon presiden dan anggota legislatif pada pemilu serentak nanti," katanya lagi.

Oleh karena itu, diimbau seluruh perusahaan di lingkungan pelabuhan ini tetap beroperasi melayani masyarakat.

"Pelayanan pelabuhan tidak boleh berhenti, agar harga kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil selama pemilu ini," katanya pula.