Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengajak seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) untuk membahas tuntas rencana pembangunan transportasi kareta api di Sulsel karena akan mempermudah masyarakat Sulsel dalam melakukan aktivitas antar-daerah.

"Kita boleh tinggal di Barru tapi kita kerja di Makassar. Kita boleh tinggal di Bulukumba tapi kerja di Makassar. Begitupun jika tinggal di Bantaeng apalagi Jeneponto tapi kita kerja di Makassar," kata Nurdin Abdullah dalam sambutannya saat membuka workshop pembangunan kareta api Urban Makassar dan regional Sulsel di ruang pimpinan Kantor Gubernur Sulsel di Makassar, Selasa.

Ia berharap bisa diwujudkan desain dalam waktu cepat, meskipun pembiayaan cukup besar, tinggal mau menggunakan teknologi yang mana untuk Sulsel.

Pembangunan rel kereta api sepanjang 4.700 kilometer itu, menurut dia, bukan barang langka untuk masyarakat Indonesia, tapi di Sulsel akan memulai untuk menggunakan alat transportasi tersebut.

"Saya kira kita sudah punya pengalaman rel kereta api di Makassar-Parepare. Insyaallah pada 2020 kita akan menikmati pembangunan rel kereta api," tambahnya.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas rencana pembangunan sarana transportasi umum untuk masyarakat Sulsel, terutama kepada Kementerian Perhubungan.

"Terima kasih kepada Menteri Perhubungan dan semuanya yang sudah merencanakan semuanya. Tapi kami berharap semua desain bisa selesai dalam waktu cepat,"ujarnya.

Workshop ini turut dihadiri pihak Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Sulsel.