Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta seluruh produsen alat-alat pertanian untuk menyesuaikan dengan bahan bakar biodiesel B100 yang diproduksi oleh Kementerian Pertanian mulai tahun ini.

"Kita meminta seluruh produsen alat pertanian menyesuaikan dengan B100," ujar Amran di Jakarta, Senin, usai meluncurkan dan melakukan uji coba perdana B100.

Dia menjelaskan bahwa yang penting energi terbarukan B100 ini bisa digunakan untuk mesin alat-alat pertanian, seperti traktor.

"Kita sudah buktikan, telah berjalan satu-dua tahun ternyata berhasil," ujar Amran.

Terkait kapan upaya produsen alat-alat pertanian melakukan penyesuaian dengan B100, Mentan menjawab penyesuaian tersebut akan dimulai pada tahun ini. "Insyaallah tahun ini akan dimulai," katanya.

Dalam peluncuran dan uji coba tersebut, Mentan Amran melakukan pengisian B100 pada traktor tangan dan traktor roda empat dengan hasil percobaan yang memuaskan. Selain melakukan pengisian B100 pada traktor, Mentan juga mengisi tangki bahan bakar mobil penumpang dengan B100 dari mesin pengisian biodiesel dan melakukan penandatanganan prasasti di depan mesin pengisian biodiesel tersebut.

Pengembangan biodiesel B100 diharapkan Amran memiliki banyak dampak positif. Di antaranya, B100 telah teruji lebih efisien. “Perbandingannya saja untuk satu liter B100 bisa menempuh perjalanan hingga 13,4 kilometer sementara satu liter solar hanya mampu sembilan kilometer. Ini sudah terbukti efisien,” tuturnya.

Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari bahan alami yang terbarukan seperti minyak nabati dan hewani. Karena memiliki sifat fisik yang sama dengan minyak solar, biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti untuk kendaraan bermesin diesel.

Selama ini, biodiesel masih dicampur dengan bahan bakar minyak bumi dengan perbandingan tertentu. Tapi dengan teknologi pengembangan B100, biodiesel mengandung 100 persen bahan alami, tanpa dicampur dengan BBM.

Produk B100 merupakan salah satu inovasi yang dihasilkan oleh Kementan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Para peneliti Balitbangtan mengembangkan Reaktor biodiesel multifungsi yang sudah mencapai generasi ke-7. Mesin ini dapat mengolah 1.600 liter bahan baku setiap harinya.

Baca juga: Mentan: B100 jawaban tepat untuk lawan diskriminasi sawit oleh Eropa
Baca juga: Mentan ujicoba perdana Biodiesel B100