London (ANTARA) - Puluhan orang dengan wajah cerah ceria mengantre dengan rapi di Wisma Duta RI, Lidingo, Stockholm, Sabtu, yang merupakan tanggal yang ditetapkan sebagai hari pemungutan suara untuk WNI yang berada di wilayah akreditasi KBRI Stockholm.

“Walau mengantre namun menyenangkan, saya datang bersama-sama suami dan juga rekan-rekan WNI lain untuk nyoblos.”, ujar Nova Mandang, WNI di Swedia.

Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara London, Sabtu mengatakan kegiatan pemungutan suara di Wisma Duta RI di Stockholm ini berlangsung sejak pukul delapan pagi hingga jam enam sore.

Sebelum kegiatan pemungutan suara ini berlangsung, PPLN dan KPPSLN yang bertugas berkumpul sejak lim pagi

Untuk persiapan akhir dan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Dubes RI untuk Swedia dan Latvia, Bagas Hapsoro. “Alhamdulilah semua persiapan pemungutan suara telah sepenuhnya siap, dan Insya Allah kegiatan pemungutan suara hari ini berjalan lancar dan sukses.”, ujar Dubes Bagas seraya menunjukkan jari kelingking yang telah terkena tinta, tanda telah mencoblos.

Sebagian WNI yang hadir berasal dari kalangan mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Swedia. Kalangan “milenial” tersebut tiba berbondong-bondong dan dengan ceria menunggu antrian untuk melakukan pemungutan suara. “Seneng banget, ini pengalaman pertamaku nyoblos Pemilu Legislatif dan Presiden.”, ujar Anisha Kristina, WNI di Swedia.

Dengan jumlah total lebih dari 30 juta pemilih yang berada di umur 17 sampai 35 tahun, Pemilu kali ini mengakomodasi paling banyak pemilih “milenial” ketimbang Pemilu sebelumnya.

PPLN di Stockholm beserta KBRI Stockholm mengakomodasi lebih dari 1.000 pemilih di wilayah akreditasi KBRI Stockholm, yaitu Swedia dan Latvia.

Dari jumlah itu, 905 pemilih memutuskan untuk memilih melalui pos, sedangkan 260 pemilih memilih metode TPS.

“Kami harus tetap mengantisipasi kehadiran WNI yang masuk dalam kategori Daftar Pemilih Tambahan dan Daftar Pemilih Khusus, namun Insya Allah semua telah diperhitungkan dengan baik," ujar Monica Utari Mariana, Ketua PPLN di Stockholm.

Di Swedia sendiri, pemilih yang berdomisili di Kota Stockholm dan Uppsala kebanyakan memilih untuk menggunakan metode TPS, sedangkan yang berdomisili di kota besar lain di Swedia, seperti Gothenburg dan Malmo, kebanyakan memilih melalui pos.

Dalam kegiatan pemungutan suara di Stockholm tersebut, para pemilih diberikan fasilitas penjemputan dari stasiun Metro terdekat, yaitu Ropsten. Hal ini untuk mengakomodasi pemilih yang tiba dari tempat tinggal yang jauh dari Wisma Duta RI. Selain itu, disediakan konsumsi yang merupakan masakan tradisional Indonesia, seperti nasi kuning dan ramesan.

Selain di Swedia, terdapat sejumlah PPLN dan Perwakilan RI di negara lain yang melakukan kegiatan pemungutan suara di tanggal 13 April, antara lain Abuja, Canberra, dan New York. Adapun kegiatan pemungutan suara di Luar Negeri tersebar di beberapa tanggal yaitu 8 sampai 14 April mendatang. Walaupun demikian, proses penghitungan suara tetap dilakukan serentak pada tanggal 17 April mendatang.