Jakarta (ANTARA) - Keinginan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno untuk menghapus kebijakan bebas visa yang telah diterapkan Pemerintahan Jokowi dikhawatirkan akan mengganggu kinerja sektor pariwisata.

Mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mewakili TKN Jokowi–Ma'ruf dalam jumpa pers setelah debat capres kelima di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu malam, mengatakan penghapusan bebas visa akan mengganggu sektor pariwisata.

“Kalau ini ditahan, ini akan mengganggu pariwisata kita,” kata Lutfi.

Kebijakan bebas visa disebutnya telah mendongkrak kinerja sektor pariwisata dengan signifikan di mana jumlah wisman pasca-kebijakan tersebut diterapkan naik hingga mencapai sebanyak 15,8 juta orang pada 2018 atau naik 1,41 juta orang dibandingkan tahun lalu dengan perolehan devisa belasan miliar dolar AS.

Lutfi yang mengaku kenal baik dengan Sandiaga Uno merasa sangat prihatin dengan rencana penghapusan kebijakan tersebut.

“Jadi saya prihatin, dia baik, terpandai, cerdas tapi permasalahannya ketika mengimplementasikan ide-idenya,” kata Lutfi.

Ia juga menyoroti soal pandangan Sandiaga ketika bicara tentang pasar di era tatanan perdagangan internasional yang berprinsip kolaborasi.

“Ide-idenya (Sandiaga) akan menghancurkan Indonesia di tatanan ekonomi baru yang berprinsip kolaborasi,” katanya.

Dalam jumpa pers itu, Lutfi didampingi oleh Arif Budimanta (Tim Ekonomi TKN) dan Nita Dewi (Relawan Kelompok Perempuan/Koper UMKM).
Sementara Tim BPN diwakili oleh Erwin Aksa (perwakilan pengusaha), Rizal Ramli (Tim Ahli BPN), dan Haryadi Mahardika (anggota BPN).