Debat Capres
Pengamat: Kedua paslon belum gambarkan strategi pengembangan e-sports
13 April 2019 23:02 WIB
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) mengikuti debat kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). Debat kelima tersebut mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A./pras.
Jakarta (ANTARA) - Pakar ekonomi Hisar Sirait menilai kedua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) belum memberikan gambaran bagaimana strategi mengembangkan potensi e-sport dalam perekonomian nasional.
"Kedua pasangan capres-cawapres tidak bisa memberikan kepada kita gambaran yang baik mengenai strategi bagaimana mengembangkan potensi e-sport dalam perekonomian nasional," tutur Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu kepada Antara di Jakarta, Sabtu.
Dia menilai pasangan capres-cawapres nomor urut 01 melontarkan materi debat bagus yang tidak pernah diperhitungkan, materi e-sports ini dibahas dalam debat terakhir.
"Hanya sayangnya pasangan capres-cawapres nomor urut 02 belum bisa mengelaborasi secara baik materi ini sebetulnya," katanya.
Menurut pakar tersebut, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 harusnya menanggapi dengan memberikan strategi dan kebijakan pengembangan potensi e-sport ini, mengingat mereka mengakui adanya potensi dalam sektor tersebut bagi perekonomian nasional.
"Menariknya kedua pasangan capres-cawapres mengakui bahwa di tengah-tengah berpotensinya e-sports ini, kedua pasangan capres-cawapres mengakui bahwa sektor ini memang potensial," katanya.
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno menilai adanya e-sport atau olahraga elektronik yang memiliki potensi besar untuk kalangan milenial harus difasilitasi dengan kewirausahaan.
Dia mengatakan e-sport merupakan salah satu sektor yang sangat berkembang seiring dengan perkembangan digital ekonomi.
Pernyataan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan tentang strategi apa yang perlu dilakukan untuk mengembangkan potensi e-sports seperti "Mobile Legends" dari pasangan capres-cawapres nomor urut 01.
Debat kelima Pemilu Presiden 2019 merupakan debat pamungkas sekaligus akan menutup seluruh rangkaian debat yang telah dimulai sejak Januari 2019.
Debat yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta ini menghadirkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden baik paslon nomor urut 01 maupun 02.
Berbagai tema yang diangkat dalam debat terakhir ini adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri.
Sebagaimana diketahui, Pemilu Presiden 2019 yang akan diselenggarakan pada 17 April diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Jokowi klaim pemerintah respon cepat kembangkan e-sport
Baca juga: Sandiaga nilai e-sport harus difasilitasi dengan kewirausahaan
"Kedua pasangan capres-cawapres tidak bisa memberikan kepada kita gambaran yang baik mengenai strategi bagaimana mengembangkan potensi e-sport dalam perekonomian nasional," tutur Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu kepada Antara di Jakarta, Sabtu.
Dia menilai pasangan capres-cawapres nomor urut 01 melontarkan materi debat bagus yang tidak pernah diperhitungkan, materi e-sports ini dibahas dalam debat terakhir.
"Hanya sayangnya pasangan capres-cawapres nomor urut 02 belum bisa mengelaborasi secara baik materi ini sebetulnya," katanya.
Menurut pakar tersebut, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 harusnya menanggapi dengan memberikan strategi dan kebijakan pengembangan potensi e-sport ini, mengingat mereka mengakui adanya potensi dalam sektor tersebut bagi perekonomian nasional.
"Menariknya kedua pasangan capres-cawapres mengakui bahwa di tengah-tengah berpotensinya e-sports ini, kedua pasangan capres-cawapres mengakui bahwa sektor ini memang potensial," katanya.
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno menilai adanya e-sport atau olahraga elektronik yang memiliki potensi besar untuk kalangan milenial harus difasilitasi dengan kewirausahaan.
Dia mengatakan e-sport merupakan salah satu sektor yang sangat berkembang seiring dengan perkembangan digital ekonomi.
Pernyataan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan tentang strategi apa yang perlu dilakukan untuk mengembangkan potensi e-sports seperti "Mobile Legends" dari pasangan capres-cawapres nomor urut 01.
Debat kelima Pemilu Presiden 2019 merupakan debat pamungkas sekaligus akan menutup seluruh rangkaian debat yang telah dimulai sejak Januari 2019.
Debat yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta ini menghadirkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden baik paslon nomor urut 01 maupun 02.
Berbagai tema yang diangkat dalam debat terakhir ini adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri.
Sebagaimana diketahui, Pemilu Presiden 2019 yang akan diselenggarakan pada 17 April diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Jokowi klaim pemerintah respon cepat kembangkan e-sport
Baca juga: Sandiaga nilai e-sport harus difasilitasi dengan kewirausahaan
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: