Gelar kampanye terakhir, Perindo sabet tiga rekor MURI
13 April 2019 16:25 WIB
Ketua umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menerima tiga penghargaan rekor MURI untuk Perindo saat berkampanye di Jakarta, Sabtu (13/4/2019). (ANTARA/Pamela Sakina)
Jakarta (ANTARA) - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menyabet tiga penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada pelaksanaan kampanye terakhir Pemilu 2019 di Jalan Merdeka Merdeka Barat, Jakarta, Sabtu.
Tiga rekor yang dicetak Perindo adalah pemberian gerobak, pelaksanaan bazaar murah serentak di lokasi terbanyak dan pelaksanaan "fogging" atau pengasapan serentak terbesar se-Indonesia di tingkat kabupaten/kota.
Penghargaan ini diberikan oleh MURI dan diterima langsung oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa petinggi partai.
"Tentu ini menggembirakan, kita sebagai partai baru sangat senang mendapatkan apresiasi ini, dan semoga ini mendapatkan hasil yang maksimal pada pemilu mendatang," kata Sekertaris Jendral Partai Perindo Ahmad Rofiq saat ditemui ANTARA di sela-sela kegiatan kampanye.
Bazaar murah terbesar se-Indonesia ini dilaksanakan pada 12 April 2019 dengan membagikan 400.000 kilogram beras. Sedangkan gerobak yang telah diberikan kepada masyarakat jumlahnya telah mencapai puluhan ribu.
"Gerobak ini diberikan kepada masyarakat Indonesia yang berbisnis kuliner. Alhamdulillah banyak yang terbantu sehingga penghasilan mereka meningkat cukup besar dan tentunya kesejahteraannya semakin baik," kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, usai menerima penghargaan.
Untuk pelaksanaan "fogging" serentak terbesar se-Indonesia ini dilaksanakan oleh Rescue Perindo di hampir 514 titik di Indonesia secara serentak pada 9 April 2019.
Menurut ketua Rescue Perindo Denny Adin, pembasmian sumber penyakit demam berdarah ini menjadi perhatian Partai Perindo sejak awal berdirinya partai, karena menjadi salah satu penyebab kematian yang tertinggi.
"Tentu kami bangga atas penghargaan dari MURI, ini bukti nyata bahwa kita itu bukan cuma ‘ngoceh’, tidak hanya retorika, kita sudah memberikan bukti selama 4,5 tahun selama Perindo berdiri 'fogging' sudah dilaksanakan, jadi bagaimana pun juga kita berusaha memberikan yang terbaik kepada masyarakat," ucap Adin.
Tiga rekor yang dicetak Perindo adalah pemberian gerobak, pelaksanaan bazaar murah serentak di lokasi terbanyak dan pelaksanaan "fogging" atau pengasapan serentak terbesar se-Indonesia di tingkat kabupaten/kota.
Penghargaan ini diberikan oleh MURI dan diterima langsung oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa petinggi partai.
"Tentu ini menggembirakan, kita sebagai partai baru sangat senang mendapatkan apresiasi ini, dan semoga ini mendapatkan hasil yang maksimal pada pemilu mendatang," kata Sekertaris Jendral Partai Perindo Ahmad Rofiq saat ditemui ANTARA di sela-sela kegiatan kampanye.
Bazaar murah terbesar se-Indonesia ini dilaksanakan pada 12 April 2019 dengan membagikan 400.000 kilogram beras. Sedangkan gerobak yang telah diberikan kepada masyarakat jumlahnya telah mencapai puluhan ribu.
"Gerobak ini diberikan kepada masyarakat Indonesia yang berbisnis kuliner. Alhamdulillah banyak yang terbantu sehingga penghasilan mereka meningkat cukup besar dan tentunya kesejahteraannya semakin baik," kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, usai menerima penghargaan.
Untuk pelaksanaan "fogging" serentak terbesar se-Indonesia ini dilaksanakan oleh Rescue Perindo di hampir 514 titik di Indonesia secara serentak pada 9 April 2019.
Menurut ketua Rescue Perindo Denny Adin, pembasmian sumber penyakit demam berdarah ini menjadi perhatian Partai Perindo sejak awal berdirinya partai, karena menjadi salah satu penyebab kematian yang tertinggi.
"Tentu kami bangga atas penghargaan dari MURI, ini bukti nyata bahwa kita itu bukan cuma ‘ngoceh’, tidak hanya retorika, kita sudah memberikan bukti selama 4,5 tahun selama Perindo berdiri 'fogging' sudah dilaksanakan, jadi bagaimana pun juga kita berusaha memberikan yang terbaik kepada masyarakat," ucap Adin.
Pewarta: Virna P Setyorini/Pamela Sakinah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: