Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Hyundai Motor telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan energi lokal Korea East-West Power (EWP) dan Deokyang untuk menghasilkan listrik dari hidrogen.

Proyek percontohan itu, seperti tercantum dalam halaman resmi Hyundai, Sabtu, akan memberikan fasilitas sel bahan bakar hidrogen satu megawatt (MW), dengan rincian Hyundai Motor membangun sistem sel bahan bakar, EWP mengelola fasilitas dan penjualan listrik, dan Deokyang memasok hidrogen.

Kesepakatan itu diselesaikan dalam upacara penandatanganan yang dihadiri oleh Kepala Divisi Strategi dan Teknologi Hyundai, Presiden dan Chief Innovation Officer Youngcho Chi, bersama dengan presiden Il Jun Park dan Chi Yoon Lee dari EWP dan Deokyang.

Penggunaan teknologi sel bahan bakar milik Hyundai dalam proyek percontohan itu menandai pertama kalinya teknologi lokal digunakan dalam fasilitas tenaga sel bahan bakar di Korea sekaligus pengganti teknologi asing yang menjadi tumpuan pasar.

Fasilitas listrik satu mega watt, yang dijadwalkan akan meluncur pada akhir 2019 di Ulsan, nantinya akan terdiri dari dua modul generator tipe 500 kW. Masing-masing generator memuat beberapa modul daya dari kendaraan sel bahan bakar andalan Hyundai, NEXO.

Baca juga: Luhut sebut Hyundai-Grab akan investasi mobil listrik di Indonesia

Fasilitas itu pun diklaim dapat menghasilkan pasokan tahunan hingga 8.000 MWh. Pasokan itu cukup untuk memberi daya listrik untuk sekitar 2.200 rumah tangga pada 300 kWh per bulan dan mampu mereduksi gas rumah kaca atau polusi yang dipicu oleh hidrogen.

Hidrogen yang digunakan dalam fasilitas itu merupakan produk sampingan hidrogen yang dibawa dari kompleks petrokimia terdekat melalui jaringan pipa. Penggunaan hidorgen dari kompleks terdekat bertujuan mengurangi biaya dan memanfaatkan sumber energi lokal.

Proyek percontohan itu menghadirkan peluang bagi Hyundai Motor untuk mengambil teknologi sel bahan bakarnya di luar industri otomotif untuk mencapai skala ekonomis, mengarah pada daya saing biaya, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan industri terkait lainnya.

EWP mengamankan peningkatan pangsa energi terbarukan dalam bauran energinya. Sedangkan Deokyang akan selangkah lebih dekat untuk menurunkan harga hidrogen melalui peningkatan volume perdagangan dan manajemen pasokan dan permintaan yang stabil.

Baca juga: Kona calon tulang punggung penjualan Hyundai Indonesia