Jenewa (ANTARA) - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat menyatakan kekhawatiran atas mewabahnya penyakit menular akibat pencemaran air.
Badan tersebut juga merasa prihatin terhadap warga yang melarikan diri dari pertempuran di Tripoli, tempat pihaknya memiliki pasokan darurat selama dua pekan untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan.
Setelah sepekan pertempuran, sebanyak 75 orang tewas, termasuk 7 warga sipil. Sedangkan 313 orang lainnya dan 10 warga sipil mengalami cedera, kata perwakilan WHO di Libya, Dr Syed Jaffar Hussain. Hal tersebut ia sampaikan saat konferensi pers di Jenewa melalui percakapan telpon dari Libya.
Menurutnya, WHO telah mengirimkan perlengkapan trauma dan medis ke sejumlah rumah sakit. Ia juga mengatakan bahwa "Pasokan ini akan bertahan selama dua pekan, fase akut." Hingga saat ini 6.000 orang telah melarikan diri dari pertempuran, namun WHO memiliki rencana darurat jikalau "ribuan kalau tidak ratusan ribu" terlantar dalam fase akut akibat pertempuran.
Sumber: Reuters
WHO khawatirkan wabah penyakit menular di Libya
12 April 2019 17:01 WIB
Ilustrasi - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat menyatakan kekhawatiran atas mewabahnya penyakit menular akibat pencemaran air. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww/16.
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019
Tags: