Kupang (ANTARA) - Kekurangan logistik untuk Pemilu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dijadwalkan akan tiba di lima titik di provinsi berbasis kepulauan itu pada Sabtu, (13/4).
"Saya baru melakukan komunikasi terakhir. Kekurangan logistik surat suara sudah mulai dicetak sejak Kamis, (11/4), dan pada Sabtu, (13/4) akan dikirim ke NTT," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi NTT, Thomas Dohu kepada Antara di Kupang, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan kekurangan logistik, baik surat suara, kotak suara, bilik suara serta formulir, dan langkah antisipasi KPU, mengingat waktu pelaksanaan pemungutan suara tinggal lima hari lagi.
Menurut dia, KPU NTT bersama KPU RI juga sudah menyepakati agar pengiriman logistik yang masih kurang ini menggunakan pesawat udara langsung ke lima titik.
Titik pertama adalah melalui Bandara Komodo untuk kebutuhan logistik di Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai.
Titik kedua adalah Bandara Aerobusman di Pulau Flores bagian tengah untuk wilayah Kabupaten Ende, Nagekeo, Ngada dan Manggarai Timur.
Titik ketiga melalui Bandara Frans Seda di Maumere untuk kebutuhan Maumere, Flores Timur dan Kabupaten Lembata.
Titik keempat adalah pengiriman kekurangan logistik melalui Bandara Tambolaka untuk memenuhi kebutuhan Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
Dan titik kelima adalah melalui Bandara El Tari Kupang. Logistik yang dikirim melalui Bandara El Tari Kupang ini akan dilanjutkan untuk memenuhi kekurangan logistik di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu dan Malaka.
Serta kekurangan logistik untuk Kabupaten Alor, Sabu Raijua dan Rote Ndao, yang nantinya akan dilanjutkan dengan pesawat udara, kata Thomas Dohu.
Dia berharap, proses pengiriman logistik ini tidak mengalami hambatan sehingga paling lambat pada Senin (15/4), semua logistik sudah diterima oleh KPU kabupaten/kota, dan langsung didistribusikan.
Kekurangan logistik Pemilu di NTT dijadwalkan tiba 13 April
12 April 2019 11:10 WIB
Ketua KPU Provinsi NTT, Thomas Dohu (kiri) didampingi Komisioner Edy Diaz dan Yosafat Koli. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: