Jakarta (ANTARA) - Empat dari enam pecatur Indonesia yang turun di kejuaraan ACC Fide Zone 3.3 di Ulaanbatar, Mongolia, Kamis (11/4) meraih kemenangan pada babak keempat dan hasil tersebut membuat posisi pecatur putra dan putra Indonesia terkatrol.

"Hari keempat menjadi hari yang cerah untuk Indonesia, kemenangan dari empat pecatur Indonesia mampu memperbaiki rangking dari masing-masing pecatur," kata Chief de Mission Tim Catur Indonesia, R. Artsanti Alif dalam keterangan resminya.

Kemenangan pecatur Indonesia itu diawali oleh IM Irene Kharisma Sukandar (2384) yang sukses mengatasi WGM Nguyen Thi Thanh An (2264, Vietnam), WGM Medina Warda Aulia (2362) menaklukkan CM Tumurbaatar Nomindalai (1958, Mongolia).

Berikutnya WIM Chelsie Monica Sihite (2227) menundukkan Erdenebayar Margadgua (1585, Mongolia). Satu lagi pecatur yang kemenangan adalah IM Novendra Priasmoro (2479) atas CM Battulga Tenuunbold (1692, Mongolia).

Artsanti menambahkan, GM Susanto Megaranto (2523) ditahan remis GM Bayarsaikhan Gundavaa (2481, Mongolia). Satu-satunya yang kalah Surya Wahyudi (2197) yang ditaklukkan IM John Marvin Miciano (2339, Filipina).

“Kemenangan Irene dan Media membuat keduanya naik di urutan ketiga dan keempat. Sedangkan Susanto dapat bertahan sementara di rangking ketiga,” kata wanita yang juga Head of Social Investment JAPFA itu menambahkan.

Hasil pada babak keempat ini diharapkan mampu menjadi modal baik pada babak kelima. Apalagi, menurut Ketua bidang Pembinaan dan Prestasi Percasi Kristianus Liem akan terjadi perang saudara antar pecatur Indonesia.

“Perang saudara antara Irene dan Medina akan cukup menarik. Begitu pula Chelsie jika tidak meremehkan lawannya seharusnya bisa meraih kemenangan. Untuk Megaranto akan melawan penguasa klasemen sementara. Harapannya bisa terus melaju ke atas," katanya.

Dengan posisi yang ada, Kristianus Liem meminta semua pecatur Indonesia untuk tidak meremehkan lawan dan tetap fokus. Novendra dan Surya menurutnya memiliki potensi menang di babak kelima ini asalkan memenuhi dua prasyarat itu.

"Perjalanan kompetisi hampir sampai separuh jalan. Namun menang kalah tetap tidak bisa diprediksi. Perjuangan masih cukup panjang hingga ronde kesembilan," kata Kristianus Liem menegaskan.