Makassar (ANTARA) - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Refdi Andri menggelar konferensi video bersama seluruh jajaran dirlantas wilayah dan mitra kerja instansi terkait untuk membahas kesiapan Korlantas Polri dan jajaran dalam mengamankan Operasi Ketupat pada arus mudik dan arus balik Idul Fitri tahun 2019.

"Operasi Kepolisian bersandi Operasi Ketupat 2019 akan dilaksanakan selama 14-18 hari yang dimulai sejak akhir Mei hingga pertengahan Juni 2019," kata Kakorlantas Refdi melalui siaran pers Korlantas Polri, Kamis.

Refdi mengatakan dengan melihat keputusan bersama tiga menteri yakni Menteri Agama, Kemenaker, dan Kemen PAN-RB tentang keputusan tanggal libur nasional dan cuti bersama pada Hari Raya Idul Fitri 2019, maka pihaknya memprediksikan tanggal krusial rawan kemacetan arus mudik-balik 2019.

"Diprediksikan tanggal 30 Mei - 2 Juni menjadi puncak arus mudik. Sedangkan tanggal 8 Juni - 9 Juni diprediksi menjadi puncak arus balik. Sedangkan arus lalu lintas paling krusial ada pada arus balik di 9 Juni karena tanggal 10 Juni - 11 Juni masyarakat sudah kembali beraktifitas kerja. Sementara untuk arus mudik tidak teramat krusial dikarenakan waktu mudik warga akan terpecah dalam beberapa tanggal keberangkatan," kata Refdi.

Kakorlantas meminta jajaran setiap pekan melakukan penggerakan kekuatan dan mengevaluasi dari hasil gladi dari waktu ke waktu sehingga pada acara puncak nanti personel Lantas sudah mengetahui tindakan penanganan dari persoalan yang dihadapi terkait sejumlah kemungkinan, potensi kerawanan, cara penindakan, serta mengkomunikasikannya.

"Jika ini dilakukan evaluasi dan dikerjakan dengan baik serta bersama-sama, saya yakin pelaksanaan Operasi Ketupat 2019 tahun ini lebih baik lagi," katanya.

Dalam konferensi tersebut, pihaknya meminta koordinasi antarinstansi dan lembaga terkait agar lebih ditingkatkan demi kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran 2019.

"Mari kita mempersiapkan diri dengan matang, tingkatkan keterpaduan antara instansi dan melepas ego sektoral, penanganan macet yang high responsif, melipatgandakan transportasi massal, penyebaran info mudik kepada masyarakat, infrastruktur transportasi darat yang bebas hambatan, ketersediaan rest area yang memadai, serta target pengamanan arus mudik dan arus balik tahun 2019 ini sehingga didapatkan kelancaran dan keselamatan yang lebih baik dengan menurunnya angka kecelakaan," katanya.

Dalam konferensi video yang digelar di Kantor NTMC Polri, Jakarta, Kamis, dihadiri oleh seluruh pejabat umum Korlantas Polri, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Ketua BPH Migas, Dirut PT Jasa Marga Persero, Dirut PT Jasa Raharja Persero, Dirut PT Pertamina, Presdir Marga Mandala Sakti, Dirut PT Lintas Marga Sedaya, Dirut PT Jalur Lingkar Luar Jakarta, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kepala Badan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rest Area.

Baca juga: Polri imbau masyarakat tidak turut sebarkan berita hoaks