Riau Festival gunakan lokasi reruntuhan kebakaran jadi area pameran
11 April 2019 20:13 WIB
Sejumlah warga menikmati pameran foto di bekas rumah tua yang terbakar pada penyelenggaraan Riau Festival di Kampung Bandar, Pekanbaru, Kamis (11/4/2019). (Foto pool Riau Festival 2019)
Pekanbaru (ANTARA) - Penyelenggara Riau Festival atau RiauFest 2019 menggunakan lokasi reruntuhan rumah tua bekas kebakaran di Kampung Bandar, Kota Pekanbaru, menjadi area pameran visual berupa foto dan mural, Kamis.
Foto-foto yang dipamerkan merupakan hasil kolaborasi dari komunitas fotografi di Pekanbaru, menampilkan imaji bangunan arsitektur bersejarah yang ada di daerah itu, seperti Rumah Singgah Sultan Siak dan Rumah Tenun.
Pameran foto tersebut menarik perhatian pengunjung seperti dari komunitas blogger Pekanbaru hingga bintang tamu yang akan tampil, yakni bassis jazz nasional Bintang Indrianto.
“Saya terenyuh melihatnya karena ternyata lokasi pameran ini bekas rumah yang terbakar. Apalagi, itu rumah-rumah tua yang harusnya dilestarikan,” kata Bintang Indrianto.
Kampung Bandar merupakan daerah kota tuanya Kota Pekanbaru. Pada awal 2018, belasan rumah yang usianya ada yang sudah seabad itu terbakar di daerah itu yang kini tinggal menyisakan tapak rumah panggungnya saja.
Ketua Panitia RiauFest 2019 dari Komunitas Pekanbaru Heritage Walk (PHW), Mike Agnesia Kemilau, mengatakan di festival itu terdapat lokasi yang diberi nama Bandar Mural. Area itu merupakan reruntuhan bekas kebakaran yang akan menjadi bagian dari instalasi 144 karya seni yang dipajang di sana.
Pada saat acara berlangsung akan dilaksanakan jamuan masakan khas tradisional, yang akan diadakan di Pusat Kuliner.
Ia mengatakan Riau Festival adalah acara yang menggabungkan wisata budaya atau heritage dengan pendekatan modern yang bisa diterima anak muda generasi milenial.
“Riau Festival tujuannya adalah membuat kreator muda melihat dan mau mengembangkan heritage Pekanbaru dan Melayu dari kacamata mereka sendiri,” katanya.
Rangkaian festival itu melibatkan warga setempat dan berbagai komunitas. Pekanbaru Heritage sebagai pelaksana RiauFest memilih lokasi Kampung Bandar karena daerah itu punya nilai sejarah tinggi sebagai cikal bakal Kota Pekanbaru sekarang.
Mike menjelaskan, RiauFest memadukan heritage dengan musik, seni tradisional dan dikemas secara milenial. Selain itu juga unik karena menyatukan banyak elemen sejarah dan modern.
Sebanyak tujuh komunitas mural di Pekanbaru juga ikut berkolaborasi dengan PHW dalam rangkaian RiauFest 2019. Komunitas tersebut antara lain Doodleart Pekanbaru, Kumaga, Komik Riau, Sikari, Hikaru, Urban Sketchers Pekanbaru, dan Peviart.
Seniman mural ini juga telah membuat mural di area seluas 1.000 meter persegi di dermaga tua Pelindo1 yang juga menjadi lokasi penyelenggaraan RiauFest.
Pengunjung RiauFest bisa melakukan “Jelajah Kampung Bandar” dimana panitia akan mengajak pengunjung menelusuri kembali jejak sejarah Kota Pekanbaru yang terasa kental peninggalan arsitekturnya di area sepanjang tepian Sungai Siak.
Rute Jelajah Kampung Bandar ada sejumlah pemberhentian (check point) , antara lain Rumah Singgah Sultan Siak, Rumah Tinggi (Rumah Tenun), Bandar Mural, Cerita Kampung Bandar, Massive Ground Mural Painting, Pusat Kuliner dan Pentas Kreatif Melayu.
Area pentas kreatif Melayu untuk penampilan musik dan hiburan lainnya akan berlokasi di area pelabuhan tua Pelindo1. Panggung berkonsep terbuka itu akan menampilkan Freza and Friends, Wan Dance Studio, dan bintang utamanya Geliga Jazz featuring Bintang Indrianto, Kadek Rihardika (Fusionstuff), dan Bonita (Bonita & the Hus Band).
Baca juga: Joki-joki cilik ikut adu kebolehan di Festival Pesona Tambora
Baca juga: Festival musik hip hop terbesar se-Asean berlangsung di Jakarta
Foto-foto yang dipamerkan merupakan hasil kolaborasi dari komunitas fotografi di Pekanbaru, menampilkan imaji bangunan arsitektur bersejarah yang ada di daerah itu, seperti Rumah Singgah Sultan Siak dan Rumah Tenun.
Pameran foto tersebut menarik perhatian pengunjung seperti dari komunitas blogger Pekanbaru hingga bintang tamu yang akan tampil, yakni bassis jazz nasional Bintang Indrianto.
“Saya terenyuh melihatnya karena ternyata lokasi pameran ini bekas rumah yang terbakar. Apalagi, itu rumah-rumah tua yang harusnya dilestarikan,” kata Bintang Indrianto.
Kampung Bandar merupakan daerah kota tuanya Kota Pekanbaru. Pada awal 2018, belasan rumah yang usianya ada yang sudah seabad itu terbakar di daerah itu yang kini tinggal menyisakan tapak rumah panggungnya saja.
Ketua Panitia RiauFest 2019 dari Komunitas Pekanbaru Heritage Walk (PHW), Mike Agnesia Kemilau, mengatakan di festival itu terdapat lokasi yang diberi nama Bandar Mural. Area itu merupakan reruntuhan bekas kebakaran yang akan menjadi bagian dari instalasi 144 karya seni yang dipajang di sana.
Pada saat acara berlangsung akan dilaksanakan jamuan masakan khas tradisional, yang akan diadakan di Pusat Kuliner.
Ia mengatakan Riau Festival adalah acara yang menggabungkan wisata budaya atau heritage dengan pendekatan modern yang bisa diterima anak muda generasi milenial.
“Riau Festival tujuannya adalah membuat kreator muda melihat dan mau mengembangkan heritage Pekanbaru dan Melayu dari kacamata mereka sendiri,” katanya.
Rangkaian festival itu melibatkan warga setempat dan berbagai komunitas. Pekanbaru Heritage sebagai pelaksana RiauFest memilih lokasi Kampung Bandar karena daerah itu punya nilai sejarah tinggi sebagai cikal bakal Kota Pekanbaru sekarang.
Mike menjelaskan, RiauFest memadukan heritage dengan musik, seni tradisional dan dikemas secara milenial. Selain itu juga unik karena menyatukan banyak elemen sejarah dan modern.
Sebanyak tujuh komunitas mural di Pekanbaru juga ikut berkolaborasi dengan PHW dalam rangkaian RiauFest 2019. Komunitas tersebut antara lain Doodleart Pekanbaru, Kumaga, Komik Riau, Sikari, Hikaru, Urban Sketchers Pekanbaru, dan Peviart.
Seniman mural ini juga telah membuat mural di area seluas 1.000 meter persegi di dermaga tua Pelindo1 yang juga menjadi lokasi penyelenggaraan RiauFest.
Pengunjung RiauFest bisa melakukan “Jelajah Kampung Bandar” dimana panitia akan mengajak pengunjung menelusuri kembali jejak sejarah Kota Pekanbaru yang terasa kental peninggalan arsitekturnya di area sepanjang tepian Sungai Siak.
Rute Jelajah Kampung Bandar ada sejumlah pemberhentian (check point) , antara lain Rumah Singgah Sultan Siak, Rumah Tinggi (Rumah Tenun), Bandar Mural, Cerita Kampung Bandar, Massive Ground Mural Painting, Pusat Kuliner dan Pentas Kreatif Melayu.
Area pentas kreatif Melayu untuk penampilan musik dan hiburan lainnya akan berlokasi di area pelabuhan tua Pelindo1. Panggung berkonsep terbuka itu akan menampilkan Freza and Friends, Wan Dance Studio, dan bintang utamanya Geliga Jazz featuring Bintang Indrianto, Kadek Rihardika (Fusionstuff), dan Bonita (Bonita & the Hus Band).
Baca juga: Joki-joki cilik ikut adu kebolehan di Festival Pesona Tambora
Baca juga: Festival musik hip hop terbesar se-Asean berlangsung di Jakarta
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: