Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyebutkan ketersediaan rig untuk eksplorasi minyak dan gas (migas) di Indonesia masih terbatas.

"Tantangan pertama tentu mencari dulu lapangan-lapangan offshore yang punya potensi untuk dikembangkan. Yang kedua adanya resiko yang besar di offshore. Terkadang KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) kurang berani untuk melakukan eksplorasi di daerah baru. Ketiga adalah ketersediaan rig di Indonesia yang terbatas, dan yang terakhir besarnya investasi yang harus dikeluarkan," ujar Wamen Arcandra.

Dalam keterangan yang dihimpun Antara di Jakarta, Kamis, dari Kementerian ESDM, rig offshore tersebut digunakan untuk aktifitas eksplorasi di Blok migas. Arcandra sendiri tengah meninjau Blok Pangkah yang dikelola oleh KKKS Saka Energi Indonesia.

Dengan latar belakang flare gas dari rig tersebut, Wamen Arcandra menyampaikan bahwa potensi migas offshore Indonesia sangat prospek untuk dikembangkan, utamanya di wilayah Indonesia bagian timur.

Untuk mendorong pengembangan migas offshore Indonesia, Wamen Arcandra akan mempercepat perijinan dan proses administrasi.

"Kami berharap KKKS fokus melakukan pencarian migas. Sementara kegiatan yang berhubungan dengan administrasi, baik di SKKMIGAS maupun di Kementerian ESDM atau instansi lain, itu yang kami percepat dan dipermudah," ujar Arcandra.

Selanjutnya Arcandra juga memberikan expert judgement kisaran harga minyak yang masih ekonomis untuk pengembangan lapangan offshore Indonesia.

"Tergantung apakah lapangan tersebut remote atau tidak. Kemudian tergantung kedalaman lapangan yang dieksplorasi. Estimasi saya, meskipun ini debatable, sekitar 50-60 dolar AS per barel itu masih oke (untuk pengembangan migas offshore), tentunya harga di atas itu lebih baik lagi," ungkapnya.

Masih di lokasi yang sama, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar mengatakan akan membantu KKKS untuk melakukan kegiatan operasi lebih cepat dan efisien termasuk menyelesaikan hambatan yang timbul khususnya terkait perijinan.

"Untuk hambatan-hambatan yang dialami para KKKS, kami akan berkoordinasi dengan instansi-instani terkait untuk menyelesaikannya sehingga kegiatan mereka dapat cepat berjalan," ujar Sukandar.

Berdasarkan catatan SKK Migas, tahun lalu telah dikerjakan 36 sumur khusus eksplorasi, namun tahun ini jumlahnya direncanakan meningkat lebih dari dua kali lipat yaitu sebanyak 82 sumur. Hal ini, menurut Sukandar, menandakan kegiatan eksplorasi sudah aktif dan diharapkan akan ada penemuan baru yang lain.

"Namun untuk sumur eksploitasi dan eksplorasi totalnya lebih banyak lagi. Tahun ini sekitar 427 sumur dan tahun depan juga kurang lebih sama," ujarnya.

Untuk mendorong eksplorasi, SKK Migas dan KKKS melakukan komitmen investasi sekitar dua miliar dolar AS. "Dengan tambahan tersebut akan semakin banyak sumur eksplorasi yang akan di-drill, semakin banyak seismik yang akan dilakukan dalam 10 tahun ke depan. Two billion dolar is not small. Ini era baru bagi migas Indonesia," tambahnya

Direktur Utama Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan menjelaskan eksplorasi sumur Tambakboyo-3 yang merupakan lanjutan dari sumur sebelumnya yang berhasil menemukan potensi cadangan minyak.

"Ternyata kita temukan cadangan minyak lagi disini, tapi kita mesti lakukan at least 2 sumur bor lagi untuk menentukan berapa cadangan minyak Tambakboyo yang ada di Blok Pangkah ini," ungkapnya.

Hasil tes (Drill Stem Test/DST) terhadap sumur Tambakboyo-3 telah mengindikasikan adanya temuan minyak. "Ini sudah DST yang ke-6, dan hasilnya minyak. Kami juga lihat dari hasil log dan cutting, indikasinya hasilnya minyak. Dari tes sebelumnya juga hasilnya minyak. Nanti pada saat nya akan kita keluarkan angka perkiraan cadangannya," tambahnya.

Investasi sumur Tambakboyo-3 hingga saat ini mencapai sekitar 20 juta dolar. "Kami melakukan dua pengembangan lapangan yaitu Sidayu dan West Pangkah sudah sekitar 200 juta dolar sedang dalam proses pengembangan. Mudah-mudahan tahun depan produksi minyak dan gas," katanya.

Sebagaimana diketahui bahwa Blok Pangkah dioperatori sepenuhnya atau 100 persen oleh Saka Energi Indonesia. "Open, looking for partner untuk mengembangkan migas di Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Bentuk Satgas, Pertamina jamin pasokan BBM dan LPG aman jelang pemilu